Seperti "Laku Pandai" Bank, Pegadaian Rangkul Masyarakat Jadi Agen

18 Desember 2017 9:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pegadaian (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)
zoom-in-whitePerbesar
Pegadaian (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)
ADVERTISEMENT
Industri perbankan nasional, telah mengembangkan Layanan Keuangan Tanpa Kantor untuk Keuangan Inklusif (Laku Pandai). Yakni sebuah layanan transaksi perbankan melalui agen-agen perorangan mereka.
ADVERTISEMENT
Kini pola bisnis serupa dilakukan PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah VII Bali-Nusra, yang merangkul para pengusaha dan masyarakat umum untuk bisa ikut menjadi agen perusahaan milik negara ini.
"Program layanan yang sesuai dengan teknologi saat ini dan sesuai anggaran kerja dan anggaran perusahaan tahun 2018, sehingga kami membuat kerja sama dengan pengusaha dan golongan masyarakat yang ingin menjadi agen Pegadaian," kata Deputi Bisnis Area Denpasar Sucahya P Laksana, di Denpasar, Senin (18/12).
Dalam pelaksanaannya, kata Sucahya seperti dikutip dari Antara, nanti ada aplikasi sehingga sistem ini dapat digunakan oleh agen Pegadaian untuk terlibat dalam penjualan, promosi, pemasaran atau program pembayaran untuk produk Pegadaian.
Dalam jaringan distribusi pembentukan agen Pegadaian ini akan dibagi menjadi tiga jenis, yakni agen pemasaran, agen pembayaran dan agen gadai. "Yang bisa menjadi agen ini bisa dari pengusaha dan masyarakat secara perorangan dengan berbagai syarat," katanya lagi.
ADVERTISEMENT
Syarat menjadi agen Pegadaian ini, di antaranya harus mempunyai toko atau warung atau rumah yang dapat dijadikan tempat transaksi. Kemudian, ada syarat administrasi untuk melakukan pendaftaran melalui "online" milik Pegadaian.
Sucahya menerangkan, percontohan agen pemasaran sudah dibuka pada Oktober 2017, dengan satu Kantor Cabang dan Unit Pelayanan Cabang Pegadaian harus memiliki satu agen. "Hingga November 2017 lalu, kami sudah memiliki kurang lebih 100 agen yang tersebar di berbagai cabang Pegadaian," katanya pula.
Namun, pihaknya meyakini hingga akhir Desember 2017, akan mencapai target jumlah agen pemasaran mencapai 146 unit yang terdapat di seluruh Kantor Cabang dan Unit Pelayanan Cabang Pegadaian di Bali.
Sedangkan percontohan agen pembayaran dan agen gadai akan mulai diperkenalkan Kantor Cabang Denpasar, Kantor Cabang Singaraja Kabupaten Buleleng, dan Kantor Cabang Negara Kabupaten Jembrana dimulai awal Tahun 2018.
ADVERTISEMENT
"Targetnya nanti setiap kantor cabang memiliki minimal satu agen pembayaran dan agen gadai. Namun, kami juga melihat bagaimana kondisi kantor cabang di berbagai wilayah dan kompetensinya. Artinya kalau di daerah itu tidak ada kegiatan industri masyarakat, maka cukup agen pemasaran saja yang dikembangkan," ujarnya pula.
Dia menjelaskan, khusus untuk agen pembayaran dan agen gadai, ada syarat tambahan yakni harus mempersiapkan deposit atau jaminan agar transaksi nasabah dan agen betul-betul ada uangnya.
Ia mencontohkan, apabila ada nasabah yang menggadaikan barang senilai Rp 5 juta, nanti agen yang akan membayarnya dahulu.
Kemudian, setelah ada transaksi gadai uang pinjaman yang diberikan agen diberikan kepada nasabah, selanjutnya agen meneruskan kepada Pegadaian.
Pegadaian (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)
zoom-in-whitePerbesar
Pegadaian (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)
"Kalau nantinya sudah dinyatakan cocok, maka uang Rp 5 juta milik agen dikembalikan kepada Pegadaian, sehingga uang Rp 5 juta yang telah diberikan tadi kepada agen, nantinya menjadi tanggung jawab Pegadaian memberikan kredit kepada nasabah. Agen hanya boleh menjadi bagian dari salah satu cabang Pegadaian, namun satu cabang Pegadaian dapat memiliki banyak agen," katanya lagi.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, agen ini nantinya dapat melakukan pembayaran berbagai transaksi, seperti perpanjangan kredit, pembelian produk pegadaian (emas), pembayaran tagihan bulanan (listrik, telepon dan air)," katanya.
Karena itu secara otomatis agen pembayaan ini juga dapat berfungsi sebagai agen pemasaran atau penjualan. "Adanya agen pembayaran ini juga dapat menginformasikan produk Pegadaian kepada orang lain, sehingga calon nasabah ini dapat bergabung dengan kami melalui agen ini," ujarnya.
Dalam pembagian hasilnya, kata Sucahya, pasti sama-sama menguntungkan yakni Pegadaian dapat nasabah baru dan agen juga mendapatkan komisi sesuai perhitungan yang sudah terekam dalam aplikasi tersebut.
Selain itu, untuk menjadi agen gadai syaratnya harus memiliki tambahan kemampuan untuk menafsir nilai barang jaminan, misalnya yang dapat direkomendasi menjadi agen gadai ini adalah toko emas. "Karena toko emas ini bisa menafsir nilai emas, jadi ada jaminan gadai emas maka agen ini bisa melakukan penafsiran tersebut," katanya.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya toko elektronik, toko telepon seluler, penjual motor atau mobil bekas juga dapat menjadi agen Pegadaian, karena mampu menafsir kualitas barang yang digadaikan, ujarnya pula.