Sudah Makmur, Warga Singapura Tetap Antusias Berburu Barang Murah

20 November 2017 15:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
IKEA (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
IKEA (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Jalanan di kawasan Woodlands, di wilayah utara Singapura mendadak macet pada Minggu (19/11). Arus kendaraan sedemikian padat, hingga untuk menempuh jarak belasan kilometer diperlukan waktu hingga hitungan jam.
ADVERTISEMENT
Ratusan kendaraan antre melewati pintu pemeriksaan imigrasi. Lewat sedikit dari Woodlands Checkpoint ke arah utara, sudah masuk wilayah Malaysia tepatnya di Johor Bahru.
Hari itu, sejumlah warga Singapura berbondong-bondong mengarah ke Tebrau. Jaraknya hanya sekitar 16 kilometer dari pintu pemeriksaan imigrasi. Namun sedemikian macetnya arus lalu lintas, warga membutuhkan waktu hingga dua jam untuk menempuh Woodland-Tebrau.
“Kalau pun macet, biasanya tidak separah ini,” kata Fatimah Amin, warga Singapura seperti dikutip Channel News Asia. Dia berangkat dari rumahnya di Tampines Pkl. 09.00, namun baru tiba di Tebrau hampir tengah hari.
Di Tebrau ini, Fatimah Amin dan ratusan penduduk Singapura lainnya menyambangi gerai baru toko furnitur dan perlengkapan rumah tangga, IKEA. Peritel asal Swedia itu memilih Johor Bahru sebagai tempat untuk membuka cabang terbesarnya di Asia Tenggara.
Singapura larang penggunaan mobil (Foto: ROSLAN RAHMAN / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Singapura larang penggunaan mobil (Foto: ROSLAN RAHMAN / AFP)
Penduduk Singapura beramai-ramai mendatangi IKEA Tebrau, karena meyakini gerai terbesar itu menjual barang yang sama dengan harga lebih murah, dibandingkan di gerai IKEA Singapura. Apalagi IKEA Tebrau baru dibuka tiga hari sebelumnya, sehingga menawarkan banyak promo. Di Singapura sendiri, IKEA memiliki dua gerai yaitu di Alexandra dan Tampines.
ADVERTISEMENT
Terbukti, Fatimah membeli 2 lusin alat makan seharga 139 ringgit Malaysia (45 dolar Singapura). Jika dirupiahkan, harganya lebih murah Rp 100.000 dibandingkan di IKEA Singapura. “Terbukti, harga di sini lebih murah daripada di Singapura,” tandas Fatimah.
Pengakuan serupa diungkapkan Richard Hu, warga Singapura lainnya yang juga berburu barang murah di Johor Bahru. "Terlepas dari perbedaan kurs, semuanya memang lebih murah. Mungkin perbedaannya enggak seberapa. Tapi kalau kita membeli banyak, penghematannya lumayan besar," tambahnya.
Kreasi netizen menggunakan tas belanja IKEA. (Foto: @zhijunwang - instagram)
zoom-in-whitePerbesar
Kreasi netizen menggunakan tas belanja IKEA. (Foto: @zhijunwang - instagram)
Fatimah dan Richard, hari itu menjadi bagian dari warga Singapura yang datang di antara ribuan pengunjung gerai IKEA Tebrau. Banyak di antara mereka yang harus berebut lahan parkir, atau berdesakan di dalam toko.
Richard yang mengaku belum sarapan saat pergi dari rumahnya di Singapura, harus antre berjam-jam untuk bisa memesan makan siang di outlet resto di IKEA. Padahal, resto ini menyediakan 750 tempat duduk, namun semuanya terisi penuh oleh pelanggan yang datang dan pergi.
ADVERTISEMENT