Tunggu Penetapan, Peringatan Hari Sawit Nasional Tetap Digelar

13 November 2017 9:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lahan kelapa sawit (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Lahan kelapa sawit (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) menunggu respon Kementerian Pertanian terkait usulan penetapan tanggal 18 November sebagai Hari Sawit Nasional. Meski demikian DMSI akan tetap menggelar peringatan Hari Sawit Indonesia di Medan, Sumatera Utara, pada Sabtu (18/11).
ADVERTISEMENT
“Kami masih menunggu respons Kementerian Pertanian sebagai instansi pemerintah yang resmi membidangi hal ini, meski kami sudah didukung dan disetujui secara lisan oleh Dirjen Perkebunan sebagai Hari Sawit Nasional,” kata Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia Derom Bangun.
DMSI telah mengusulkan kepada pemerintah agar menetapkan  tanggal 18 November sebagai Hari Sawit Nasional dalam acara pembukaan pameran Palm Oil Expo 2017 di Medan, 3 Oktober 2017. Usulan tersebut didukung oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) dan semua anggota DMSI, seperti Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Gabungan Perusahaan Perkebunan Indonesia (GPPI), Asosiasi Industri Minyak Makanan Indonesia (AIMI), dan Masyarakat Perkelapa Sawitan Indonesia (MAKSI).
"Acara peringatan Hari Sawit Indonesia akan tetap digelar secara sederhana di PPKS (Pusat Penelitian Kelapa Sawit ) Medan," tambah Derom di Medan, Minggu (12/11).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, tujuan penetapan Hari Sawit itu untuk semakin mengenalkan dan menunjukkan bahwa Indonesia adalah salah satu produsen sawit terbesar di dunia. Adapun penetapan tanggal 18 November karena sesuai data pustaka PPKS Medan bahwa tanaman sawit pertama kali dikembangkan komersial di Indonesia mulai 18 November 1911.
Kelapa sawit di kebun Sawindo Kencana. (Foto: Marcia Audita/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kelapa sawit di kebun Sawindo Kencana. (Foto: Marcia Audita/kumparan)
Penanaman sawit pertama di Indonesia ada di Pulo Raja. Sawit yang ditanam di kawasan itu sekarang masuk Kabupaten Asahan, menjadi milik PTPN IV yang dulunya disebut PTPN VI. Pada saat bersamaan, tanaman sawit itu dikembangkan perusahaan swasta yakni Socfindo di Sungai Lipit.
Hari Sawit Indonesia dinilai semakin perlu karena komoditas lainnya sepeti kopi sudah memiliki “Hari Kopi”. Sehingga Derom seperti dikutip Antara, menilai penting untuk menegaskan peran industri sawit dalan perekonomian Indonesia.
ADVERTISEMENT
Direktur PPKS Medan Hasril Hasan Siregar menyebutkan, PPKS mendukung peringatan Hari Sawit Indonesia itu karena data memang menunjukkan pengembangan sawit secara komersial itu dilakukan di Sumut dan pada tanggal 18 November 1911.