Warga Australia Sambut Mobil Holden Produksi Terakhir Penuh Kesedihan

20 Oktober 2017 17:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan pegawai Holden (Foto: Reuters/AAP/Mark Brake)
zoom-in-whitePerbesar
Mantan pegawai Holden (Foto: Reuters/AAP/Mark Brake)
ADVERTISEMENT
Ratusan pekerja dan penggemar mobil legendaris Australia, Holden, berkumpul di depan pabrikan otomotif itu di kota Elizabeth, Jumat (20/10). Mereka menunggui mobil produksi terakhir dari perusahaan GM Holden Ltd dengan penuh kesedihan.
ADVERTISEMENT
Mobil produksi pertama pabrikan ini meluncur pada 1948, dan lansung dikendarai Perdana Menteri Australia saat itu, Ben Chifley. Dia begitu mengagumi Holden hingga menjulukinya “A Beauty”.
Namun mulai hari ini, Holden memutuskan menutup pabrik mereka di negara bagian Adelaide, Australia Selatan. GM Holden Ltd akan mengalihkan produksinya ke Jerman, dengan sistem produksi otomatis dan biayanya lebih murah.
Pecinta mobil Holden di depan pabrik Holden (Foto: Reuters/AAP/Morgan Sette)
zoom-in-whitePerbesar
Pecinta mobil Holden di depan pabrik Holden (Foto: Reuters/AAP/Morgan Sette)
Pendapatan masyarakat yang meningkat serta rendahnya bunga bank, mendorong pembelian mobil baru di Australia. Namun konsumen tak menyukai mobil besar seperti yang diproduksi Holden.
"Konsumen menginginkan mobil kecil hemat bahan bakar dan kendaraan sport (SUV). Mobil buatan luar negeri dengan karakter seperti itu, lebih digemari," kata William McGregor, analis industri di IBISWorld, kepada Reuters.
ADVERTISEMENT
Penutupan pabrik Holden tersebut hanya berselang setahun, setelah Toyota Motor Corp dan Ford Motor Co juga hengkang dari Australia Selatan.
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull, juga menyebut akhir cerita Holden di Australia ini sebagai hari yang sangat menyedihkan. “Terutama bagi para pekerja dan setiap orang Australia. Ini adalah akhir dari sebuah era,” katanya dalam sebuah pernyataan pers.
Logo Holden (Foto: Reuters/AAP/Mark Brake)
zoom-in-whitePerbesar
Logo Holden (Foto: Reuters/AAP/Mark Brake)
Turnbull sebenarnya berupaya mengatasi kelesuan industri manufaktur di Australia Selatan. Misalnya dengan mengalihkan industri otomotif menjadi industri alat pertahanan.
Seiring dengan itu, pemerintah mengalokasikan anggaran pengadaan alat tempur hingga 23,5 dolar AS. Anggaran yang diproyeksikan hingga 2022 itu untuk membuat kapal fregat, kapal induk, kapal selam, serta kendaraan lapis baja.
Namun pimpinan serikat buruh manufaktur Australia Selatan, John Camillo menyebut, butuh keahlian khusus bagi para pekerja. “Perlu pelatihan untuk membuat alat perang, dari sebelumnya membuat mobil,” katanya.
ADVERTISEMENT
Kini, Camillo menambahkan, ada 2.500 pengangguran di industri manufaktur yang harus dicarikan pekerjaan baru oleh pemerintah.