Ciri-Ciri Keuangan Yang Sehat

Konten dari Pengguna
7 September 2019 2:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wenny Kumala Tendean tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Persoalan mengenai uang merupakan hal yang cukup sensitif. Memang uang bukanlah segalanya, tapi segalanya butuh uang. Mau nikah butuh uang, mau beli rumah pakai uang, mau makan pakai uang, mau beli baju juga pakai uang, bahkan ke toilet umum pun sekarang harus pakai uang. Dan sebagai seorang wanita penting banget loh untuk bisa membuat laporan keuangan dalam keluarga.
ADVERTISEMENT
Hah laporan keuangan? Ih ribet banget!
Tenang moms, kalau untuk konsumsi pribadi cukup yang sederhana saja seperti jurnal umum, ada tanggal, keterangan, debet, kredit. Contohnya di gambar ini yaa.
Jurnal Umum Sederhana yang saya gunakan sehari-hari
Sejak jadi anak kost saya sudah terbiasa membuat pembukuan sederhana seperti di atas untuk mencatat pengeluaran dan pemasukkan bulanan saya. Alasannya supaya saya tidak boros dan masih bisa bayar kost bulan berikutnya. Hal tersebut berlanjut sampai saya menikah dan sekarang mempunyai seorang anak perempuan.Tapi ketika sudah menikah, saya menyadari beberapa kesalahan yang ada dalam pembukuan tersebut.

Berikut beberapa kesalahan yang umum terjadi saat membuat laporan keuangan dalam keluarga:

1. Menabung/ berinvestasi hanya jika ada uang sisa di akhir bulan
2. Tidak ada alokasi dana darurat
ADVERTISEMENT
3. Tidak memikirkan komposisi hutang dan pemasukan
Bayangkan saja dengan gaji waktu tahun 2014 sebesar Rp 4.500.000, persentase hutang yang saya miliki bisa sampai 50%, nabung kadang iya kadang tidak. Asalkan tidak minus rasanya sudah bahagia. Terus kalau pas-pas an mulai stress, akibatnya ada yang menyinggung hati sedikit langsung emosi dan berakhir dengan pertengkaran rumah tangga. Hahahaa. Beneran deh hanya karena masalah sepele saja.
Beruntungnya saya dan suami tersadar akan kesalahan tersebut setelah beberapa kali melewati “perang keluarga”. Kami mencatat masing-masing pendapatan dan pengeluaran pribadi, lalu menggabungkan, dan menganalisa bersama. Bersama kami menemukan kejanggalan dalam keuangan keluarga kami, penyebab kenapa tabungan kami tidak bertambah, bahkan hampir terkuras.
Mom As The Guardian Of The Family
Sabtu lalu, tepatnya tanggal 31 Agustus 2019, saya berkesempatan menghadiri acara mengenai kesehatan keluarga, kesehatan yang dimaksud bukan semata kesehatan fisik, tapi juga sehat dalam hal keuangan. MOM AS THE GUARDIAN OF THE FAMILY, tema yang diangkat oleh Sun Life dan KumparanMom pada pagi itu menjadi topik yang menarik dan menyentil saya. Seorang Ibu terkadang sangat antusias membuat sehat suami dan anak-anak, tetapi lupa terhadap diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Contoh nyata dan sederhana dalam hal makanan, pagi hari ibu akan bangun pagi-pagi menyiapkan sarapan sekaligus bekal untuk suami dan anak-anak, sementara jarang sekali memikirkan dirinya makan apa hari ini. Bahkan tidak jarang pula karena kesibukkan mengurus rumah sering membuat ibu telat makan atau melewatkan waktu sarapan. Padahal penyebab kematian yang paling tinggi justru dari penyakit tidak menular, yaitu makanan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik.
Ibu Ila Abdulrahman S.Pt, RIFA, RFC
Di sisi lain seorang ibu juga memegang peranan penting sebagai Chief Financial Officer (CFO) di dalam rumah, dimana ibu harus memastikan keuangan keluarga sehat, terpenuhi kebutuhan saat ini, esok dan masa depan, dan keinginan terencana dengan baik. Ibu Ila Abdulrahman S.Pt, RIFA, RFC sebagai narasumber pertama memberikan banyak insight bagi para moms yang hadir bagaimana menuju keuangan keluarga yang sehat.
ADVERTISEMENT

Beberapa ciri dari keuangan yang sehat, yaitu:

1. Cash flow positif
Uang masuk lebih besar dari uang yang keluar.
2. Santai ketika terjadi krisis
Memiliki dana darurat dan asuransi.
3. Rutin menabung 10%
Menabung sudah disisihkan sejak awal mendapat penghasilan, bukan menunggu sisa-sisa setelah seluruh pengeluaran terpenuhi.
4. Rasio cicilan utang 35% dari Income
5. Santai dengan yang dipakai tetangga/teman/ orang lain
Tidak iri atau ingin ikut-ikutan memiliki sesuatu yang dipakai orang lain.
Step by step financial health

Untuk mencapai keuangan yang sehat ada hal-hal yang harus dilakukan seperti berikut:

1. Membedakan kebutuhan dan keinginan, kebutuhan adalah hal yang harus dipenuhi, bila tidak terpenuhi akan mengganggu hal-hal lainnya, contohnya: rumah, pakaian, makanan, pulsa, biaya pendidikan. Sementara keinginan merupakan sesuatu yang direncanakan, misalnya ingin membeli smartphone, tapi mau yang gambar apel digigit.
ADVERTISEMENT
2. Mengelola pendapatan, Sosial 10%, Living Cost 40%, Cicilan Hutang 30%, Investasi 15%, Asuransi 5%. Untuk hutang sendiri ternyata ada 2 macam, hutang produktif (ada asset nya dan nilai naik seiring waktu, contonya cicil mobil untuk usaha) dan hutang konsumtif (tidak ada asset nya, atau ada asset nya tapi nilai menurun, missal beli mobil untuk lifestyle).
3. Rencanakan goals, tujuan harus dapat terukur dan dapat dicapai (What, Where, When, How Much). Goals wajib antara lain:
a. Dana darurat dan asuransi
b. Tempat tinggal, dana pensiun (dana pensiun harus direncanakan sejak mendapatkan gaji pertama)
c. Dana pendidikan dan pernikahan anak
d. Perjalanan rohani (Haji, Lordes, Vatikan)
e. Dana investasi social (Wakaf, Panti Asuhan,Orangtua, dll)
ADVERTISEMENT
4. Pengetahuan akan produk-produk keuangan, ada banyak produk keuangan di Indonesia, namun belum tentu semua cocok, sesuai, dan memenuhi syarat untuk tempat berasuransi atau berinvestasi. Beberapa contoh produk keuangan adalah:
a. Asuransi: Term life, endowment, whole life, unit link, kerugian, dll
b. Tabungan, Deposito
c. Sukuk, Obligasi, SBR, Sukri, dll
d. Reksadana: RDPU, RDPT, RDC, RDS, RTI, dll
e. Logam mulia,Property, Tanah, dll
Narasumber Mom As The Guardian Of The Family (Ka-Ki: Ibu Wenny, Mbak Keke Kania, Kelly Tandiono, Ibu Ila Abdulrahman, MC)
Nah, setelah belajar lengkap mengenai keuangan dari ahlinya, saatnya beralih mengenai kesehatan tubuh (fisik). Kelly Tandiono, model sekaligus brand ambassador Sun Life, membagikan 5 tips untuk para moms, yaitu:
1. TERTAWA
Tertawa dipercaya dapat meregangkan otot-otot wajah yang kaku akibat tekanan pekerjaan ataupun masalah rumah tangga.
2. SINAR MATAHARI
ADVERTISEMENT
Banyak vitamin yang dibutuhkan tubuh berasal dari sinar matahari seperti vitamin D dan vitamin K.
3. OLAHRAGA
Olahraga teratur , minimal 15 menit sehari.
4. MAKAN SEHAT
Kurangi gorengan, perbanyak sayur dan buah-buahan.
5. FINANSIAL INDEPENDENT
Penting banget sebagai wanita dapat independent soal keuangan, tidak tergantung dari gaji bulanan suami saja. Karena tidak ada yang tahu ke depannya kehidupan berkeluarga kita seperti apa dan bagaimana.
Lain lagi dengan Kania Annisa Anggiani (Keke Kania), Mompreneur, founder dan CEO dari chic and darlie, yang membagikan ceritanya bahwa keuangan keluarga dan keuangan untuk bisnis harus dipisah, suami dan istri pun harus satu suara (sepakat) dalam pengelolaan keuangan keluarga.
Dari pihak Sun Life diwakili oleh Ibu Wenny, mengajak para moms untuk mulai membuat skala prioritas dalam pengelolaan keuangan keluarga.
Jawaban Study Case dari Kelompok 2
Banyak sekali ilmu yang di dapat selama kurang lebih 2 jam tersebut, dimana para moms dapat langsung praktek menghitung dan membuat laporan keuangan keluarga dari study case yang diberikan oleh Ibu Ila Abdulrahman dan mempresentasikan di hadapan narasumber dan peserta lainnya.
ADVERTISEMENT
Yuk moms, kita mulai memperbaiki pencatatan laporan keuangan keluarga, because You Are The Guardian Of The Family!
We Are Moms, and The Guardian Of The Family!
#LiveHealthierLives #MomsMingle