Cara Menteri Susi Pudjiastuti Pecahkan Rekor Makan Ikan Bersama Santri

Ndoro Kakung
Blogger dan Kreator Konten
Konten dari Pengguna
12 November 2018 16:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ndoro Kakung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Festival Makan Ikan Bersama Santri (Foto: Dok. Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Festival Makan Ikan Bersama Santri (Foto: Dok. Pribadi)
ADVERTISEMENT
Mengikuti dan melihat dari dekat acara seorang menteri selama tiga hari di berbagai daerah merupakan pengalaman yang tak mudah didapat oleh semua orang. Saya beruntung memperolehnya ketika pada 2-4 November 2018 diajak menyaksikan kegiatan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, makan ikan bersama para santri di Pasuruan, Situbondo, Probolinggo, dan Banyuwangi, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Bersama kumparan, Susi melakukan kegiatan itu dalam rangka Hari Santri dan mendukung program Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk meningkatkan konsumsi ikan pada masyarakat Indonesia. Ternyata acara tersebut sukses menghabiskan 10 ton ikan, dan berhasil memecahkan rekor makan ikan oleh santri terbanyak versi Museum Rekor Indonesia (MURI), dengan jumlah 12.110 orang santri.
Bagaimana rekor makan ikan itu bisa pecah tentu tak lepas dari kerja keras penyelenggara dan panitia, serta partisipasi para kiai, pengurus, dan santri di pondok-pondok pesantren tempat pemecahan rekor itu terjadi.
Namun figur Susi sebagai seorang menteri yang memiliki personal brand yang kuat jelas berperan besar menentukan keberhasilan acara tersebut. Di setiap pondok pesantren yang dikunjunginya, ribuan santri rela datang pagi-pagi menunggu makan ikan bareng Susi.
ADVERTISEMENT
Bagaimana Susi membangun dirinya menjadi figur dengan personal brand yang kuat?
Saya melihat bahwa sejak awal masuk kabinet Susi memang terlihat berbeda dari pejabat tinggi lain. Sebagai perempuan yang menduduki jabatan menteri, gayanya unik dan khas, kalau tak boleh disebut eksentrik.
Ia satu-satunya perempuan bertato di kabinet. Meski sempat diprotes, Susi mempertahankan tatonya sebagai pilihan pribadi. Hanya saja, atas nama sopan santun dan kepantasan, tato di kakinya itu tak terlalu ditonjolkan. Dalam setiap penampilan di depan umum, ia selalu mengenakan rok panjang atau celana panjang untuk menutupi tatonya.
Para santri yang antusias menyantap ikan  (Foto: Dok. Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Para santri yang antusias menyantap ikan (Foto: Dok. Pribadi)
Dalam berbagai kesempatan pula, ia kerap memamerkan gaya berfoto yang tidak lazim bagi anggota kabinet, seperti minum kopi dan kayang di atas papan seluncur di tengah laut, berjoged di atas kapal perang milik TNI Angkatan Laut, atau menunggang sepeda motor keliling pulau. Dalam ilmu pemasaran, produk yang khas, berbeda dari kebanyakan, akan selalu diingat oleh konsumen.
ADVERTISEMENT
Sikapnya yang tegas dan tanpa kompromi menjadikan Susi sebagai figur yang memiliki integritas personal makin kuat, sesuatu yang diperlukan sebuah produk agar memikat perhatian konsumen.
Susi merupakan menteri kelautan dan perikanan pertama yang patuh tanpa kompromi dalam menjalankan amanah undang-undang. Ia menenggelamkan kapal-kapal asing pencuri ikan di perairan Indonesia. Antara Oktober 2014-Agustus 2018, Susi dan jajaran aparat KKP telah menangkap serta menenggelamkan sebanyak 488 kapal ilegal.
Kata “tenggelamkan” bahkan sangat melekat pada diri Susi. Dalam ilmu komunikasi, kata ini merupakan sound bite yang membuat ingatan khalayak langsung melayang pada Susi setiap kali kata itu muncul.
Faktor lain yang membuat personal brand Susi menguat adalah konsistensi. Di mana pun dan kapan pun, Susi konsisten berkampanye dengan pesan-pesan kunci (key messages) yang sama, yaitu ikan itu baik dan kapal pencuri ikan harus ditenggelamkan. Pesan ini selalu diulang dan diulang. Dalam pemasaran, konsistensi itu penting. Brand atau produk yang konsisten mudah dikenali konsumen.
ADVERTISEMENT
Begitulah kiat Susi membangun personal brand yang membantu dirinya memecahkan rekor makan ikan bersama para santri.