news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Indo Barometer: Jokowi Sebaiknya Pilih Cawapres dari Militer di 2019

3 Desember 2017 17:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi meresmikan operasional KEK Mandalika (Foto: Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi meresmikan operasional KEK Mandalika (Foto: Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Lembaga survei Indo Barometer memaparkan calon potensial yang pantas untuk menemani Joko Widodo (Jokowi) dalam pemilihan presiden 2019 mendaatang.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari mengatakan, Jokowi dapat meraup suara pemilih yang lebih tinggi jika melirik cawapres dari kalangan militer.
"Pak Jokowi kan latar belakangnya sipil. Kemudian kekuatan dia dianggap dekat dengan rakyat. Kalau dia mau nambah suara, dia akan ambil wakil dari segmen atau latar belakang yang beda," kata Qodari di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (3/12).
Qodari menilai, kalangan militer dianggap sebagai pendamping yang cocok dengan gaya kepemimpinan mantan Wali Kota Solo itu. Pemimpin bergaya militer diyakini dapat memperkuat sikap tegas yang dimiliki oleh Jokowi.
“(Cawapres Jokowi diluar sipil, red) itu berarti siapa? Itu militer. Dan biasanya militer juga dikenal dengan (sikap, red) tegas,”ujar Qodari.
ADVERTISEMENT
Menurut survei Indo Barometer yang dilakukan dengan pertanyaan terbesar, cawapres Jokowi berasal dari kalangan militer menempati posisi teratas dengan persentase 22,5 persen, diikuti dengan berpengalaman dalam pemerintahan (14,3 persen) dan dekat dengan rakyat (12,3 persen).
Survei calon wakil presiden  (Foto: Indo Barometer)
zoom-in-whitePerbesar
Survei calon wakil presiden (Foto: Indo Barometer)
Selain kalangan militer, masih ada kalangan dari pemimpin Islam. Namun, Qodari menilai figur pemimpin Islam lebih dekat dengan Prabowo Subianto daripada Jokowi.
"Per hari ini, figur-figur yang dekat dengan Islam itu kok kayaknya lebih dekat ke Pak Prabowo," ujar Qodari.
Untuk nama-nama cawapres Jokowi, ada Agus Harimurti Yudhoyono (17,1 persen), Gatot Nurmantyo (15,9 persen), Ridwan Kamil (9,5 persen), Moeldoko (3 persen), dan Puan Maharani (2,8 persen). Seperti yang diketahui, AHY merupakan merupakan mantan anggota TNI AD yang mundur saat maju dalam Pilkada DKI Jakarta beberapa bulan yang lalu. Sedangkan Gatot digadang-gadang menjadi calon terkuat pendamping Jokowi oleh beberapa kalangan militer.
ADVERTISEMENT
Survei digelar pada periode 15-23 November 2017 dengan metode wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Survei digelar di 34 provinsi seluruh Indonesia terhadap 1.200 responden dengan margin of error +/- 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Metode penarikan sampel yaitu multistage random sampling. Responden merupakan penduduk Indonesia berusia di atas 17 tahun.