2 Bandara Ini Jadi Tempat Parkir Pesawat saat IMF-World Bank 2018

7 September 2017 16:40 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Agus Santoso (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Agus Santoso (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)
ADVERTISEMENT
Indonesia menyatakan kesiapannya menjadi tuan rumah Annual Meetings International Monetary Fund (IMF) - World Bank (WB) Group 2018 (AM 2018) yang berlangsung di Nusa Dua, Bali. Persiapan terus dilakukan agar acara tersebut berlangsung lancar, misalnya kesiapan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar dalam menghadapi kedatangan 189 delegasi IMF.
ADVERTISEMENT
"Nanti pas event IMF di Oktober tahun depan kami akan buat beberapa scheduling terkait dengan parkir daripada pesawat international yang akan mendarat," ujar Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso saat ditemui di kantor Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (7/9).
Dia menjelaskan pihaknya akan memberlakukan sistem perparkiran pesawat guna mengurai kepadatan pesawat yang dipakai para delegasi IMF. Jadi, tidak semua pesawat delegasi akan diparkir di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Beberapa pesawat terpaksa harus diparkir di Bandara Juanda Surabaya dan Bandara Internasional Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Bandara I Gusti Ngurah Rai (Foto: Instagram/@ngurahraiairport)
zoom-in-whitePerbesar
Bandara I Gusti Ngurah Rai (Foto: Instagram/@ngurahraiairport)
"Pesawat Kepresidenan akan ngedrop penumpang di Denpasar, tapi parkirnya ditempatkan ke tempat lain semisal di Surabaya atau di Lombok," sebut Agus.
ADVERTISEMENT
Bank Dunia (World Bank-WB) telah menunjuk Indonesia sebagai penyelenggara pertemuan tahunan (annual meeting) organisasi keuangan itu. Sebagai tuan rumah, Indonesia akan memperoleh banyak manfaat, mulai dari kesempatan ekonomi dalam persiapannya, promosi produk unggulan dan tujuan investasi, hingga peningkatan devisa negara melalui kunjungan peserta.
Indonesia juga dapat menggunakan kesempatan ini untuk menunjukkan keberhasilan ASEAN yang berkembang menjadi kerja sama regional dengan ekonomi yang stabil, tertata baik, serta siap menjadi motor pertumbuhan dunia.
Pertemuan ini akan dihadiri 189 negara anggota yang terdiri dari para menteri keuangan dan gubernur bank sentral. Di luar delegasi resmi, acara ini akan dihadiri perwakilan lemaga kerja sama ekonomi global dan regional, lembaga masyarakat sipil, kalangan swasta dan akademisi, serta media dari seluruh penjuru dunia. Diperkirakan acara ini akan diikuti kurang lebih 15.000 partisipan.
ADVERTISEMENT