7-Eleven Akan Penuhi Seluruh Hak Karyawan yang di-PHK

14 Juli 2017 13:34 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sevel di Mangga Besar (Foto: Nadia Riso/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sevel di Mangga Besar (Foto: Nadia Riso/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Modern Internasional Tbk (MDRN) telah mengumumkan penutupan semua gerai 7-Eleven per akhir bulan lalu. Sehingga perseroan terpaksa memberhentikan seluruh karyawan di minimarket yang sempat populer di kalangan anak muda tersebut.
ADVERTISEMENT
PT Modern Sevel Indonesia selaku anak usaha MDRN yang mengoperasikan 7-Eleven mengungkapkan, bangkrutnya 7-Eleven otomatis berdampak ke nasib karyawan. Direktur Komersial PT Modern Sevel Indonesia, Ivan Budiman, mengungkapkan total karyawan keseluruhan ada sekitar 1.300 orang.
"Perihal total karyawan yang berdampak keputusan perusahaan dari total yang ada, baik di toko dan kantor pusat yang support outlet Sevel 1.200-1.300 orang. Ini karena sebelumnya kita sudah tutup beberapa gerai, terakhir 30 Juni," jelas Ivan saat konferensi pers di Kantor Perseroan, Jalan Matraman Raya No. 12, Jakarta, Jumat (14/7).
Menurutnya, perusahaan akan bertanggung jawab penuh terhadap Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) seluruh karyawan 7-Eleven. Semua akan diselesaikan sesuai dengan peraturan Kementerian Ketenagakerjaan.
Gerai Sevel yang tutup di Mampang Prapatan (Foto: Novan Nurul/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gerai Sevel yang tutup di Mampang Prapatan (Foto: Novan Nurul/kumparan)
ADVERTISEMENT
"Jadi, total karyawan kita selesaikan sesuai perundangan Ketenagakerjaan yang ada. Kalau total jumlahnya berdasarkan masa kerja karyawan tersebut yang disesuaikan dengan peraturan yang ada," imbuhnya.
Perusahaan berharap dengan adanya pemenuhan hak dan kewajiban tersebut dapat membuat karyawan tenang. Sehingga, tidak semakin menimbulkan polemik di publik dari tutupnya seluruh gerai 7-Eleven.
"Jadi kewajiban dan hak kita penuhi sesuai peraturan yang ada," tuturnya,
Untuk diketahui, runtuhnya bisnis 7-Eleven yang mengakibatkan tutupnya seluruh gerai pada 30 Juni lalu, terutama disebabkan oleh gagalnya akuisisi pengelolaan dan aset Sevel oleh PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). Hal ini karena tidak tercapainya kesepakatan antara Charoen Pokphand dan Master Franchisor Seven Eleven Inc (SEI) di Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT