Bahaya Cantrang di Masa Depan: Ikan Habis dan Profesi Nelayan Lenyap

1 Desember 2017 11:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirjen Perikanan Tangkap KKP Sjarief Widjaja (Foto: Wiji Nurhayat/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dirjen Perikanan Tangkap KKP Sjarief Widjaja (Foto: Wiji Nurhayat/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap secara konsisten akan terus memberikan bantuan alat penangkap ikan ramah lingkungan. Cara ini digunakan tidak lain untuk menggantikan cantrang.
ADVERTISEMENT
Rencananya, pelarangan menangkap ikan dengan menggunakan cantrang akan diberlakukan mulai 31 Desember 2017. Pelarangan penggunaan alat tangkap cantrang sudah diatur dalam Peraturan Menteri No. 2/PERMEN-KP/2015. Cantrang masuk ke dalam kategori alat tangkap tak ramah lingkungan, sama seperti pukat hela (trawl) dan pukat tarik (seine net).
Dalam paparannya di Lamongan, Jawa Timur, Kamis (30/11), Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, Sjarief Widjaja menuturkan penggunaan alat tangkap ramah lingkungan penting agar sumber daya ikan tetap lestari dan nelayan dapat menangkap ikan secara berkelanjutan. Bila terus-terusan menggunakan cantrang maka sumber daya ikan menipis bahkan habis dan bukan tidak mungkin profesi nelayan hanya tinggal nama.
Nelayan dengan alat tangkap ikan jenis cantrang. (Foto: Antara/Dedhez Anggar)
zoom-in-whitePerbesar
Nelayan dengan alat tangkap ikan jenis cantrang. (Foto: Antara/Dedhez Anggar)
“Kita tidak ingin nelayan hanya ada di generasi kita. Kalau ikan habis, profesi nelayan akan ikut habis,” papar Sjarief.
ADVERTISEMENT
Dia pun mengungkapkan, saat ini di beberapa wilayah perairan Indonesia, jumlah ketersediaan ikannya tidak banyak. Ketika nelayan melaut, hasilnya naik turun. Jarak tempuh nelayan saat melaut pun, semakin jauh.
“Itu artinya persediaan di wilayah tersebut menipis. Kalau profesi nelayan habis, kita tidak bisa makan ikan,” ucapnya.
Oleh karena itu, dia berpesan agar nelayan beralih ke alat tangkap yang ramah lingkungan dan mau meninggalkan cantrang. Sebab cantrang menjaring seluruh ikan dari ukuran besar sampai yang sangat kecil.
“Targetnya kita ingin rekan-rekan nelayan bisa mencari nafkah dengan cara yang ramah lingkungan, ini juga bukan untuk kepentingan kami,” tutup Sjarief.