Bayar Listrik Pakai Sampah, Kenapa Tidak?

7 September 2017 13:27 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SPLU di Kantor PLN Disjaya Gambir (Foto: M Edy Sofyan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
SPLU di Kantor PLN Disjaya Gambir (Foto: M Edy Sofyan/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam rangka mewujudkan program kelestarian lingkungan dan pengelolaan sampah, PT PLN (Persero) bersama kelompok pecinta lingkungan sejak 2011 getol mendirikan bank sampah di berbagai daerah. Tercatat hingga akhir Agustus 2017, bank sampah telah memiliki 53.550 nasabah.
ADVERTISEMENT
Manager Senior Corporate Social Responsibility (CSR) PLN Zubaedah menyatakan menjadi nasabah bank sampah PLN memiliki beberapa benefit. Selain dapat dicairkan dalam bentuk uang, kata dia, saldo masyarakat dari kegiatan setor sampah juga dapat digunakan untuk membayar listrik.
"Ketika menyetor sampah, saldo nasabah di buku tabungan bank sampah akan bertambah. Saldo itu bisa diuangkan, untuk membayar listrik, atau berbelanja di Ecomart, dan minimarket yang sudah bekerjasama," ucapnya saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (7/9).
Bank sampah yang dibina PLN. (Foto: Resa Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bank sampah yang dibina PLN. (Foto: Resa Firmansyah/kumparan)
Dia mengungkapkan untuk membayar listrik dengan menggunakan sampah, masyarakat diminta terlebih dahulu memilah sampah sesuai kategori, tentunya sebelum disetor ke bank sampah. Setelah itu, Bank Sampah binaan PLN sudah menetapkan harga masing-masing sampah.
Berikut ini daftar harga beli sampah oleh PLN:
ADVERTISEMENT
Arsip, koran, dus/box: Rp 1.300
Kertas semen: Rp 1.000/kg
Arsip warna: Rp 300/kg
Buram/kertas campur: Rp 800/kg
Majalah: Rp 600/kg
Dupleks (dus tipis): Rp 300/kg
Cup A (gelas plastik bersih): Rp 4.000/kg
Cup B (gelas plastik kotor): Rp 2.000/kg
Ember hitam: Rp 800/kg
Emberan: Rp 1.500/kg
Galon/pcs: Rp 2.000/kg
Keler: 1.500/kg
Kerasan: Rp 200/kg
Teh gelas/montea: Rp 1.800/kg
LD/tutup galon: Rp 2.000/kg
Mainan: Rp 1.700/kg
Mizone/botol plastik warna: Rp 600/kg
PE: Rp 800/kg
Pet A (botol plastik bersih): Rp 2.000/kg
Pet B (botol plastik kotor): Rp 1.500/kg
Besi AE, besi AS, besi Super: Rp 800/kg
Alumunium Panci: Rp 5.500/kg
Alumunium: Rp 5.000/kg
Kaleng: Rp 200/kg
Seng: Rp 200/kg
Stainless: Rp 800/kg
ADVERTISEMENT
Botol bening: Rp 100/kg
Datu, nilez, CPU/pcs: Rp 10.000
Mesin cuci/pcs: Rp 20.000
Monitor/pcs: Rp 10.000
Printer/pcs: Rp 200
Radio/pcs: Rp 200
Kulkas/pcs: Rp 20.000
Setelah sampah ditimbang oleh petugas, saldo tabungan dari hasil penjualan itu dikonversi dalam pulsa listrik, atau listrik pascabayar. "Jadi masyarakat tidak langsung membawa sampah ke kantor PLN, tidak seperti itu," ucapnya.
Deputy Manager CSR PT PLN (Persero), Mirza menambahkan, saat ini bank sampah binaan PLN telah tersebar di 12 kota besar se-Indonesia dengan jumlah total lebih dari 1.000 unit. Per bulannya, bank sampah tersebut mengelola 337 ton sampah.
"Kalau di daerah ada yang ingin mendirikan bank sampah yang dibina PLN, bisa menghubungi kantor cabang PLN se-Indonesia," tukasnya.
ADVERTISEMENT
Berikut lokasi Bank Sampah PLN:
Bandung: 131 unit
Yogyakarta: 127 unit
Malang: 520 unit
Surabaya: 205 unit
Mataram: 5 unit
Lokasi lain: Jakarta, Palembang, Tanah Datar, Kediri, Klungkung, Samarinda, Balikpapan
Reporter: Muchammad Resya Firmansyah