Beras Menjadi Penyebab Inflasi, Rata-rata Harganya Naik 2,03%

1 November 2017 14:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Beras di Pasar Kramat Jati (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Beras di Pasar Kramat Jati (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)
ADVERTISEMENT
Komoditi beras menjadi salah satu penyebab infasi pada Oktober 2017. Laju inflasi di bulan Oktober 2017 memang cukup kecil, yaitu 0,01%.
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, harga beras medium di tingkat penggilingan selama Oktober 2017 sebesar Rp 9.117/kg. Angka tersebut meningkat 2,03% dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar Rp 8.935/kg.
"Untuk harga beras jenis medium naik 2,03% menjadi Rp 9.117/kg dibandingkan dengan September Rp 8.935/kg," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Rabu (1/11).
Beras di Pasar Kramat Jati (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Beras di Pasar Kramat Jati (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)
Selain itu, kenaikan harga juga terjadi pada beras premium di tingkat penggilingan sebesar 0,34% menjadi Rp 9.503/kg dari bulan sebelumnya Rp 9.471/kg. Sedangkan untuk beras kualitas rendah juga mengalami kenaikan sebesar 1,86% menjadi Rp 8.834/kg dari bulan sebelumnya sebesar Rp 8.672/kg.
Sedangkan untuk harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani juga naik 2,92% menjadi Rp 4.791/kg, untuk tingkat penggilingan juga naik 2,98% menjadi Rp 4.885/kg.
ADVERTISEMENT
Harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani juga naik 0,53% menjadi Rp 5.532/kg, sedangkan di tingkat penggilingan naik 0,55% menjadi Rp 5.621/kg.
"Oktober untuk harga gabah naik karena musim panennya yang agak berkurang," tambahnya.