BPJT: 88% Pengguna Tol Sudah Menggunakan Uang Elektronik
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mulai akhir bulan ini, seluruh pengguna jalan tol wajib menggunakan uang elektronik untuk melakukan pembayaran. Hal ini untuk memudahkan dan meminimalisir kemacetan di jalan tol.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Herry TZ, mengatakan hingga Jumat (20/10) jumlah penetrasi penggunaan uang elektronik di jalan tol secara nasional sudah mencapai 88%. Sementara untuk wilayah Jabodetabek mencapai 92%, untuk non Jabodetabek mencapai 72% dan non Pulau Jawa sebesar 74%.
"Sampai saat ini penetrasi penggunaan uang elektronik mencapai 88% nasional data per Jumat lalu. Mungkin hari ini bisa lebih besar lagi, hampir 90%. Untuk Jabodetabek 92%, non Jabodetabek 72% dan non luar Jawa 74%," ujar Herry saat ditemui di Gedung BI, Jakarta, Senin (23/10).
Adapun tol yang penetrasi uang elektroniknya sudah mencapai 100% yaitu Bali Mandara, Bogor Ring Road, Jorr W1, dan Surabaya Gresik.
ADVERTISEMENT
Saat ini, ada sekitar 70% gardu yang menyediakan alat untuk pembayaran nontunai dan 30% hybrid, bisa nontunai dan tunai. Selain itu, di gardu tol juga disediakan layanan khusus untuk isi ulang (top up).
"Di gerbang tol harus ada fasilitas top up, kami desain sedemikian rupa. Kan di jalan tol cepat ya, nanti kalau mau top up ada di gardu sebelah kiri, jangan di kanan nanti jadi chaos," jelas Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Sugeng.
Meski demkkian, Sugeng menjelaskan pihaknya juga mendorong layanan fasilitas isi ulang di luar jalan tol, seperti di rest area dan pom bensin.
"Fasilitas top up yang kami provided, kami kuatkan di jalan tol," tambahnya.
ADVERTISEMENT