news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

BPJT: Bayar Tol dengan Tap Cuma 3 Detik dan Kurangi Antrean

27 September 2017 21:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Arus lalu lintas di Gerbang Tol Karang Tengah. (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Arus lalu lintas di Gerbang Tol Karang Tengah. (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
ADVERTISEMENT
Mulai 31 Oktober 2017, pembayaran di seluruh gerbang tol wajib menggunakan uang elektronik atau non tunai. Hingga saat ini, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) masih terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Targetnya, sampai akhir bulan September ini, sistem pembayaran non tunai di gerbang tol sudah bisa mencapai 60%.
ADVERTISEMENT
"Kita harapkan akhir September 60% sudah cashless sedangkan 40% hybrid (cashless dan cash)," kata Anggota BPJT Kuncahyo saat ditemui di Kantor Ombudsman RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (26/9).
Dengan begitu BPJT optimistis, pada 31 Oktober 2017 mendatang sistem pembayaran di gerbang tol sudah 100% menggunakan kartu alias uang elektronik.
Kartu Uang Elektronik atau e-Money (Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kartu Uang Elektronik atau e-Money (Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan)
"Kita bertahap, pada akhir Oktober kita harapkan cashless sudah berlaku. Harapan 100%. Cashless ini sebetulnya sosialisasinya sudah lama sejak 2008-2009. Waktu itu Bank Mandiri dengan 5 BUJT (Badan Usaha Jalan Tol) sudah mulai sosialisasi non tunai. Jadi ini tidak mendadak," katanya.
Kuncahyo menegaskan pembayaran tol dengan menggunakan uang elektronik lebih cepat dan dapat mengurangi jumlah antrean yang cukup signifikan. Gambarannya, bayar tol pakai uang tunai butuh waktu sekitar 5 detik. Sedangkan pakai uang elektronik hanya butuh waktu 3 detik.
ADVERTISEMENT
"(tidak ada masalah) Tidak ada karena kita BPJT terhadap semua operator jalan tol mengutamakan pelayanan publik, kalau cash transaksi 5 detik, dengan recehan bisa 7 detik jadi 12 detik, sedangkan kalau tap cuma 3 detik dan kita kurangi antrean," tegasnya.