BUMN Nuklir Asal Rusia Bangun PLTN di Turki Senilai Rp 270 Triliun

26 Oktober 2017 10:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
BUMN nuklir asal Rusia, Rosatom, melalui anak usahanya Akkuyu Nuclear JSC mendapatkan proyek besar membangun Pembangkit Lisrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Turki. Proyek tersebut bernilai 20 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 270 triliun (kurs Rp 13.500).
ADVERTISEMENT
Saat ini, Akkuyu Nuclear JSC telah mendapatkan Izin Mendirikan Bangunan Terbatas dari Badan Energi Atom Turki (BEAT), sebagai langkah awal dalam proses mendapatkan Lisensi Konstruksi. Akkuyu adalah proyek PLTN pertama yang ada di Turki.
"Perolehan Izin Mendirikan Terbatas merupakan kemajuan yang signifikan untuk pelaksanaan proyek Akkuyu. Kami kini berpindah dari tahap persiapan hingga ke tahap konstruksi. Bagian utama dari pekerjaan konstruksi ini akan dilakukan oleh subkontraktor lokal," ungkap Chief Executive Officer Akkuyu Nuclear JSC Yuriy Galanchuk dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/10).
IMB Terbatas diterbitkan setelah dilakukan kajian dan evaluasi menyeluruh terhadap dokumen yang dipasok oleh BEAT. Dalam beberapa bulan mendatang, petugas Departemen Keselamatan Nuklir BEAT akan melanjutkan evaluasinya, memeriksa kemajuan pekerjaan di lokasi PLTN, dan kemudian membuat laporan yang mengevaluasi izin konstruksi.
ADVERTISEMENT
Jika evaluasi CLA positif, Otoritas Energi Atom Turki akan memberikan Izin Konstruksi ke Akkuyu Nuclear JSC, sehingga proses konstruksi semua bangunan PLTN dan sistem nuklir dapat berjalan tanpa hambatan. Izin Konstruksi ini diharapkan akan diterima pada paruh pertama tahun 2018.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. (Foto: Max Pixel)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. (Foto: Max Pixel)
Bila proyek ini rampung maka Turki akan mendapatkan pasokan listrik baru sekitar 4,8 GW. Pasokan listrik tersebut dihasilkan melalui empat unit VVER-1200 dengan durasi operasional PLTN selama 60 tahun.
"Tugas kami selanjutnya adalah mendapatkan Lisensi Konstruksi. Kami ingin memulai pembangunan infrastruktur PLTN sesegera mungkin. Kami pun terus berkomitmen untuk selalu mematuhi standar keamanan nasional dan internasional," imbuhnya.
Perlu diketahui, Akkuyu adalah PLTN pertama di Turki dan merupakan proyek global pertama yang dibangun dengan model Build-Own-Operate (BOO). Model bisnis ini menyediakan layanan lengkap dimana Rosatom akan menyediakan pembiayaan, rekayasa, konstruksi, penyediaan bahan bakar, komisi, pelatihan, operasi, pengelolaan limbah dan layanan decommission dari PLTN. Sementara negara Turki mengalokasikan situs tersebut, memfasilitasi dokumen-dokumen yang diperlukan, menyediakan koneksi grid dan menjamin pembelian listrik.
ADVERTISEMENT
Rosatom adalah BUMN nuklir Federasi Rusia yang menyatukan sekitar 340 perusahaan industri nuklir dan lembaga Litbang. Dengan pengalaman 70 tahun di bidang nuklir, Rosatom bekerja dalam skala global untuk menyediakan layanan nuklir komprehensif yang berkisar dari pengayaan uranium hingga konstruksi PLTN. Rosatom adalah pemimpin dunia dalam membangun nuklir baru, melaksanakan proyek untuk membangun delapan reaktor di Rusia dan 34 di luar negeri. Korporasi mengoperasikan 27,9 GW kapasitas nuklir di 35 reaktor di Rusia. Ini juga memegang 36% pasar pengayaan uranium global dan 17% pasar bahan bakar nuklir global.