Harga Kartu Uang Elektronik Beda-beda, BI Akhirnya Turun Tangan

23 Oktober 2017 13:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kartu Uang Elektronik atau e-Money (Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kartu Uang Elektronik atau e-Money (Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bank Indonesia (BI) akhirnya mengambil tindakan untuk mengatur harga kartu uang elektronik yang diperjualbelikan oleh perbankan untuk mendukung elektronifikasi tol. Cara ini dilakukan BI terutama guna memberikan proteksi atau perlindungan kepada konsumen.
ADVERTISEMENT
Perbankan selaku penyedia jasa dalam program elektronifikasi tol saat ini memang terus melakukan persiapan. Mulai dari menyiapkan kartu elektronik atau e-money hingga program promo lainnya.
Nantinya, akan ada lima bank yang mendukung program elektronifikasi tol. Di mana empat bank merupakan bank pemerintah sedangkan satunya adalah bank swasta. Adapun datanya adalah sebagai berikut Bank Mandiri (e-Money), Bank Rakyat Indonesia (BRIZZI), Bank Negara Indonesia (TapCash), Bank Tabungan Negara (Blink), serta Bank Central Asia (Flazz).
Namun, setiap perbankan membanderol harga uang elektroniknya berbeda-beda. Misalnya untuk harga kartu elektronik Bank Mandiri dan BNI dibanderol Rp 20.000/kartu. Sedangkan untuk BCA dibanderol Rp 25.000/kartu.
Kartu Uang Elektronik atau e-Money (Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kartu Uang Elektronik atau e-Money (Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan)
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas angkat bicara. Menurut dia, memang setiap perbankan memiliki aturan yang berbeda-beda untuk harga kartu uang elektronik yang mereka jual. Contohnya untuk pembelian kartu elektronik Bank Mandiri sebesar Rp 50.000. Di dalam kartu tersebut terdapat saldo sebesar Rp 30.000 dan harga kartu sebesar Rp 20.000.
ADVERTISEMENT
"Iya Rp 20.000 biaya kartu, dan itu memang harga pembelian kartu elektronik plus pencetakannya," kata Rohan kepada kumparan (kumparan.com), Senin (23/10).
Senada dengan Rohan, Sekretaris Perusahaan Bank BCA, Jan Hendra menyebutkan, adapun harga kartu yang dipatok BCA adalah Rp 25.000. Kartu yang dibeli tanpa memiliki saldo.
"Ini (Rp 25.000) murni harga kartu (Flazz) tanpa isi saldo," ujarnya.
Namun, kelima bank penyedia jasa elektronifikasi tol ini kompak akan memberikan promo kepada para calon pengguna. Nantinya, dari kelima bank akan menyediakan sebanyak 1,5 juta kartu uang elektronik secara gratis.
"Kita sepakati dengan bank lainnya jadi ini kesepakatan antar bank 1,5 juta ini lima bank, empat bank pemerintah + BCA. Jadi 1,5 juta bagi lima," timpal SEVP Teknologi Informasi and Digital Banking BNI Dadang Setiabudi saat dihubungi.
ADVERTISEMENT