JK: Pariwisata Beri Kontribusi Besar pada Ekonomi Jepang dan Korea

2 Desember 2017 16:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jusuf Kalla di acara Sail Sabang 2017 (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf Kalla di acara Sail Sabang 2017 (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sektor pariwisata memiliki kontribusi yang cukup besar bagi gerak ekonomi suatu negara. Hal ini didorong karena jumlah wisatawan di dunia tumbuh cukup signifikan setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Indonesia untuk segera menggenjot sektor pariwisata. Apalagi potensi pariwisata di Indonesia juga sangat besar dan sudah menjadi destinasi atau tujuan wisata dunia. Menurut JK, Indonesia jangan mau kalah dengan Jepang, Korea dan China yang sukses mengembangkan sektor pariwisatanya dan menjadi penggerak ekonomi negaranya.
"Kehadiran Sail Sabang membuktikan bahwa pariwisata akan berkembang di masa akan datang. Di samping perdagangan, tourism merupakan suatu penggerak ekonomi sangat besar dan dapat dibayangkan kemajuan ekonomi negara Asia, Jepang, Korea, China apalagi," beber JK saat membuka gelaran Sail Sabang 2017 di Dermaga CT-3, Kota Sabang, Pulau Weh, Provinsi Aceh, Sabtu (2/12).
Jusuf Kalla Berangkat Kunker ke Sabang (Foto: Dok. Setwapres)
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf Kalla Berangkat Kunker ke Sabang (Foto: Dok. Setwapres)
Di samping itu, JK menambahkan, pariwisata merupakan salah satu sektor strategis nasional sebagai penyumbang devisa. Maka pembangunan kepariwisataan di Indonesia harus menggunakan pendekatan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi untuk kesejahteraan rakyat.
ADVERTISEMENT
"Masyarakat Sabang sangat pluralistik, menerima tamu lebih terbuka. Daerah wisata tanpa hospitality, tanpa rasa melayani masyarakat itu akan susah berkembang. Kalau turis marah, kadang-kadang kita marah. Biarkan mereka (turis) jadi raja sehari, dia ingin spend money untuk kita semua di sini," jelasnya.
Sementara itu mengenai gelaran Sail Sabang 2017, JK menilai sudah cukup baik. Meski demikian, JK memberikan beberapa catatan misalnya waktu gelaran acara yang tidak pas karena bertepatan dengan musim hujan.
"Saya apresiasi dari berbagai negara yang ingin berpartisipasi. Namun karena cuaca situasi seperti ini, kita perlu cari waktu lebih sesuai mungkin Agustus, mungkin September agar tidak terjadi hujan seperti ini. Walaupun hujan sering memberikan hal yang positif," sebut JK.
ADVERTISEMENT