news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jokowi: Jangan Mimpi RI Bisa Bersaing Jika Infrastruktur Tertinggal

19 Oktober 2017 12:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan Infrastruktur di Jakarta (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan Infrastruktur di Jakarta (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintahan Presiden Joko Widodo tengah getol membangun banyak proyek infrastruktur, seperti jalan tol, kereta api hingga bandar udara. Jokowi menilai infrastruktur yang ada di Indonesia sekarang jauh tertinggal. Bila ini terus berlanjut maka menurut Jokowi jangan harap Indonesia bisa bersaing dengan negara lain.
ADVERTISEMENT
"Kita sekarang baru berada pada era kompetisi global antar negara. Salah satu kunci menang dalam persaingan adalah pembangunan infrastruktur dan SDM. Jangan mimpi bisa berkompetisi dengan negara lain dan menang kalau infrastruktur kita tertinggal. Jalan tol bandingkan dengan negara lain, kereta api bandingkan dengan negara lain, kita lebih baik atau tidak lebih baik," kata Jokowi saat ditemui di Stadion GBK Senayan, Jakarta, Kamis (19/10).
Oleh karena itu, pemerintah sekarang menggenjot pembangunan infrastruktur di berbagai daerah. Ini dilakukan Jokowi untuk mengejar ketertinggalan dari negara lain.
Presiden Joko Widodo di Dies Natalis ke-60 Undip (Foto: Dokumen Biro Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo di Dies Natalis ke-60 Undip (Foto: Dokumen Biro Setpres)
"Baru sekarang ini kita bangun-bangun terus kan. Itu untuk kejar ketertinggalan karena sudah tahu biaya transportasi di Indonesia dibandingkan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia masih 2,5 kali lipat lebih mahal karena infrastruktur belum baik," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Jokowi juga menyebut percepatan pembangunan infrastruktur tidak hanya di Pulau Jawa. Di Pulau Kalimantan misalnya sudah dibangun sebanyak 24 proyek infrastruktur dan Pulau Sulawesi sebanyak 27 proyek. Tetapi Jokowi menambahkan pembangunan infrastruktur tak terbangun dengan sendirinya, di balik itu ada kontribusi dari tenaga kerja yang handal, terampil, terlatih dan tersertifikasi.
"Dengan tenaga kerja tersertifikasi, saya yakin kita bisa kejar ketertinggalan infrastruktur. Kalau Jepang, Jerman bisa bangun dengan kualitas baik kita juga bisa jadi harus yakin kita bisa seperti yang mereka kerjakan. Jangan minder mereka lebih baik tapi kita memang harus tingkatkan lagi kualitas keterampilan kita agar terlatih sehingga konstruksi yang kita lakukan memiliki kualitas standar internasional," tutupnya.