Kerugian Ekonomi Akibat Abu Vulkanik Gunung Agung

29 November 2017 19:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Agung (Foto: SONNY TUMBELAKA / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Agung (Foto: SONNY TUMBELAKA / AFP)
ADVERTISEMENT
Kegiatan penerbangan dengan rute Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali kembali beroperasi normal hari ini. Bandara Ngurah Rai memang sempat ditutup 2 hari akibat terjangan debu vulkanik letusan Gunung Agung yang mengakibatkan puluhan penerbangan dibatalkan.
ADVERTISEMENT
Ditutup 2 hari nyatanya memberikan dampak kerugian ekonomi cukup signifikan bagi Indonesia. Sebut saja pendapatan devisa negara. Sah saja karena Bali merupakan pusat tujuan wisata khususnya bagi wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia.
"Kerugian (sekitar) Rp 250 miliar, kita hilang," ungkap Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani saat ditemui di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/11).
Erupsi Gunung Agung Bali pada Senin (27/11) (Foto: REUTERS/Johannes P. Christo)
zoom-in-whitePerbesar
Erupsi Gunung Agung Bali pada Senin (27/11) (Foto: REUTERS/Johannes P. Christo)
Angka Rp 250 miliar didapat dari rata-rata jumlah kunjungan wisman ke Bali sebanyak 15.000 orang. Sedangkan uang yang dikeluarkan 1 orang wisman rata-rata 1.200 dolar AS/hari atau bila dirupiahkan menjadi Rp 16,2 juta (kurs Rp 13.500).
"Kalau ini 36 hari efektifnya kita terganggu itu (kerugian) sekitar Rp 9 triliun," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian kerugian ekonomi lainnya adalah mengganggu target kunjungan wisman 2017. Puan pesimistis jumlah kunjungan wisman hingga akhir tahun bisa mencapai target yaitu 15 juta jiwa.
"Mengganggu target, kemungkinan hanya tercapai 14 juta atau 93-95%. Bali itu sehari 15.000 wisman tapi Agustus sudah 20.000 wisman/hari atau 600.000 wisman/bulan. Justru pas panen, panennya tidak ada," keluh Puan.