Lengkeng Impor Kuasai Pasar Induk Kramat Jati

18 September 2017 11:07 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas jual beli lengkeng di Pasar Kramat Jati (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas jual beli lengkeng di Pasar Kramat Jati (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pedagang buah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur memilih menjual buah lengkeng impor dari Thailand ketimbang buah lengkeng produksi lokal.
ADVERTISEMENT
Berdasar pantauan kumparan (kumparan.com) di dua toko buah di Pasar Induk Kramat Jati, terdapat dua merek lengkeng impor yang diperjualbelikan di pasar tersebut. Dua merek itu yakni lengkeng Richfield Fresh Fruit yang dijual dengan harga Rp 235.000/box, dan lengkeng Eagle dengan harga Rp 245.000/box.
"Kami menjual lengkeng dalam bentuk box. dalam 1 box berisi sekurangnya 11 kg," ujar salah satu pedagang buah di Pasar Induk Kramat Jati, Anton, Senin (18/9).
Saat disinggung terkait alasan lebih memilih buah lengkeng impor ketimbang buah lengkeng dalam negeri, dia menyebut bahwa stok buah lengkeng dalam negeri tidak banyak. Tak seperti buah lengkeng impor.
"Di sini sehari bisa menjual belasan box. Kalau habis besok bisa datang lagi stoknya. Kira-kira bisa enggak lengkeng dalam negeri seperti itu?," jelasnya.
Lengkeng (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Lengkeng (Foto: Shutter Stock)
Dia pun mengungkapkan, selama 12 tahun berjualan buah di Pasar Induk Kramat Jati, dirinya belum pernah menjual buah lengkeng dalam negeri.
ADVERTISEMENT
"Belum pernah tahu ada lengkeng lokal dijual di sini, selama 12 tahun berjualan juga belum pernah menjual lengkeng lokal. Sebenarnya area pemasaran lengkeng lokal itu di mana," ucap pedagang asal Semarang itu.
Pedagang buah lainnya, Yusron menambahkan, mayoritas buah yang dijual di Pasar Induk Kramat Jati adalah buah impor, termasuk buah lengkeng. Alasan utamanya yakni masalah harga.
"Lengkeng lokal harganya lebih mahal, tapi saya tidak tahu pastinya. Yang jelas salah satu alasan kenapa yang impor, karena lebih murah," tegasnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis impor buah-buahan pada bulan Agustus 2017 meningkat 277,73% dari bulan sebelumnya dengan nilai 63,6 juta dolar AS. Mayoritas importasi buah pada bulan Agustus 2017 disumbang dari Lengkeng.
ADVERTISEMENT
Reporter: Muchammad Resya Firmansyah