Mentan: Belajar dari RI, Vietnam Jadi Raja Kopi Terbesar Kedua Dunia

19 September 2017 10:34 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mentan di Rakor Perbenihan/Perbibitan Bengkulu (Foto: Dok. Humas Kementan)
zoom-in-whitePerbesar
Mentan di Rakor Perbenihan/Perbibitan Bengkulu (Foto: Dok. Humas Kementan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia diminta untuk terus meningkatkan produksi kopi. Kini, angka produksi kopi Indonesia terus melorot bahkan sudah dikalahkan oleh Vietnam.
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan Vietnam kini menjadi produsen kopi terbesar kedua di dunia, di bawah negara Brasil. Tragisnya, dulu Vietnam justru belajar dari Indonesia bagaimana cara menanam kopi.
"Padahal kita yang ajari mereka tanam kopi, mereka murid kita. Tapi sekarang produksi mereka 3 ton, kita 0.6 ton/tahun," ujar Amran saat Rapat Koordinasi Perbenihan/Perbibitan di Gedung Balai Raya Semarak, Bengkulu, Senin malam (18/9).
Pada kesempatan tersebut, Amran juga sempat menceritakan pertemuannya dengan beberapa delegasi negara di World Coffee Producers Forum (WCPF) yang digelar di Kolombia, beberapa waktu lalu. Acara tersebut juga dihadiri oleh Presiden Kolombia Juan Manuel Santos dan mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton. Nama Indonesia kerap disebut sebagai negara produsen kopi terbaik di dunia.
Kebun Kopi di Gombengsari, Banyuwangi (Foto: Rina Nurjanah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kebun Kopi di Gombengsari, Banyuwangi (Foto: Rina Nurjanah/kumparan)
"Kami ketemu Presiden Kolombia, Bill Clinton, hadir presiden. Di pidatonya lima kali kopi Indonesia disebut," ujar Amran.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Indonesia, kata Amran, kini turun peringkat di posisi empat, dari posisi kedua sebelumnya. Amran mengingatkan para petani untuk lebih berani meningkatkan produktivitasnya.
"Indonesia keempat, pertama Brasil, Vietnam lalu Kolombia. Kalau ini kita naik 1 ton saja, kita bisa posisi dua kalahkan Vietnam, pendapatan naik 500 - 600%. Kalau 2 ton, kita merajai kopi dunia," ucapnya.
Amran menjelaskan, jika produktivitas ingin ditingkatkan, maka bibit kopi yang ditanam harus yang memiliki kualitas terbaik. Caranya, kata dia, adalah dengan melakukan replanting (peremajaan lahan).
"Syaratnya adalah melakukan replanting. Hati-hati di bibit. Salah bibit penyesalannya lima tahun. Jangan sampai terhalang oleh kualitas bibit yang rendah," ‎sarannya.