news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pembebasan Lahan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika Tinggal 20 Persen

24 Januari 2017 11:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Arief Yahya (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Pengembangan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), masih terbentur proses pembebasan lahan. Dari 109 hektar lahan yang diperlukan, baru 88 hektar yang rampung. Sisanya 21 hektar (20 persen) masih dalam proses.
ADVERTISEMENT
"Harusnya target triwulan 1. Posisi terakhir belum saya cek," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya saat ditemui di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (24/1).
Kementerian Pariwisata (kemenpar) mencatat KEK Mandalika memiliki sejumlah potensi alam. Misalnya Pantai Kuta, Pantai Serenting, Tanjung Aan, Pantai Kelieuw, dan Pantai Gerupuk yang dapat menjadi destinasi baru bagi wisatawan mancanegara (wisman) dan domestik.
Dengan potensi tersebut, Arief mengatakan pembangunan KEK Mandalika sangat penting terutama guna menggenjot jumlah wisman. Apalagi Kemenpar menargetkan kunjungan Wisman tahun ini 15 juta atau naik dibandingkan tahun lalu 12 juta wisman.
Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam acara Jumpa Pers Akhir Tahun Kementerian Pariwisata (Foto: Kevin Kurnianto)
"2017 naik 15 juta. Kalau perhitungan kita kalau growth 10 persen ya sekitar 13,5 juta masih aman. Masih cari 1,5 juta tapi masih ada waktu 11 bulan," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Untuk urusan mencari jumlah tambahan wisman, Arief berencana akan menjaring wisman dari kawasan Asia Tenggara (ASEAN). Arief mengklaim Wisman asal ASEAN merupakan pangsa pasar yang cukup besar.
"Bagaimana memperkuat ASEAN Single Destination, kebetulan sekarang ulang tahun ke 50 ASEAN. Kita sudah sepakat untuk mempromosikan itu bersama-sama dan ini Indonesia untung," katanya.
Selain ASEAN, kunjungan turis asal China diharapkan akan terus bertambah tahun ini. Sehingga target 15 juta wisman tahun ini bisa tercapai.
"Iya untuk seluruh dunia China masih menjadi target besar karena memang mereka outbondnya 120 juta, perekonomiannya boom, dengan growth tertinggi seperti Jepang pada tahun 70-80.
Itu lah China, tapi skalanya jauh lebih besar," tandasnya.
ADVERTISEMENT