Pergerakan Pesawat Naik Lagi, Bandara Soetta Tambah Padat

7 September 2017 19:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Air Asia (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Air Asia (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara berniat meningkatkan pergerakan pesawat di sejumlah bandara yang memiliki jumlah penumpang yang cukup tinggi. Misalnya Bandara Soekarno Hatta di Banten, Bandara Juanda di Surabaya, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali. Pergerakan pesawat di 3 bandara sibuk tersebut akan menjadi prioritas pengembangan pada tahun 2018.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Agus Santoso mengatakan, saat ini Bandara Soekarno Hatta telah memiliki pergerakan pesawat sebanyak 81 kali/jam. Di tahun depan, pergerakan pesawat akan kembali dinaikkan menjadi 86 kali/jam.
"Soetta (Bandara Soekarno Hatta) dulunya ada 76 movement/jam sekarang kita naikkan menjadi 81 movement/am. Kami optimis menaikkan lagi jadi 86 movement tapi itu untuk 2018," ujar Agus di kantor Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (7/9).
Situasi Terminal 1 B di Bandara Soekarno-Hatta (Foto: Amanaturrosyidah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Situasi Terminal 1 B di Bandara Soekarno-Hatta (Foto: Amanaturrosyidah/kumparan)
Kemudian bandara selanjutnya yang akan ditingkatkan pergerakan pesawat adalah Bandara Juanda di Surabaya yang akan ditingkatkan menjadi 35 kali/jam. Selain itu, pergerakan pesawat di Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali dari 30 kali/jam akan ditingkatkan menjadi 35 kali/jam.
"Surabaya akan kita tingkatkan 35, Denpasar juga 35 apalagi Denpasar diminati sekali oleh penerbangan international tapi karena runwaynya single kami hanya beri 30 movement/jam," terang Agus.
ADVERTISEMENT
Namun, rencana penambahan pergerakan pesawat masih menunggu kesiapan dari infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) dari masing-masing bandara. Sehingga menurut Agus, jumlah pergerakan pesawat yang terus bertambah dapat memenuhi kebutuhan penerbangan pesawat baik domestik maupun internasional.
"Nanti kalau peralatannya sudah lebih canggih maupun bangunan di daratnya sudah mendukung adanya traffic exit passaway dan east cross, jadi harus ada infrastruktur dan SDM yang memadahi dan harus siap untuk dinaikkan," pungkas Agus.