Produsen Patok Harga Beras Maknyuss Lebih Mahal: Konsumen Mampu Beli

25 Juli 2017 17:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Public Expose PT Tiga Pilar Sejahtera Food (Foto: Antara/uhammad Adimaja)
zoom-in-whitePerbesar
Public Expose PT Tiga Pilar Sejahtera Food (Foto: Antara/uhammad Adimaja)
ADVERTISEMENT
PT Indo Beras Unggul (IBU) membanderol harga beras yang mereka produksi dengan merek Maknyuss dan Cap Ayam Jago lebih mahal dibandingkan rata-rata harga beras di pasaran. Misalnya harga beras Maknyuss di tingkat distributor dibanderol Rp 11.600/kg sedangkan beras Cap Ayam Jago dibanderol Rp 20.400/kg.
ADVERTISEMENT
Walaupun harga yang ditawarkan lebih mahal, PT IBU mengklaim beras yang mereka jual tetap laku di pasar ritel.
"Adalah hal lumrah bahwa transaksi jual beli adalah satu kesepakatan pembeli dan penjual. Jika konsumen bersedia membayar harga itu, urusan selesai," ungkap Direktur PT IBU, Jo Tjong Seng (Asen) di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), kawasan SCBD, Jakarta, Selasa (25/7).
Sebelum melepas beras ke konsumen, PT IBU terlebih dahulu menghitung berapa harga jual beras yang pas. Selain itu, perhitungan harga jual beras juga mempertimbangkan harga pokok produksi (HPP), misalnya harga gabah kering giling (GKG) yang mereka beli dari petani serta kemasan.
"Kami jelaskan bahwa dalam menentukan strategi harga penjualan kami juga perhatikan harga pasar yang ada untuk produk beras yang beredar di pasar itu mengikuti mekanisme pasar. Seperti halnya pembelian gabah, penjualan beras juga ikut mekanisme pasar. Pasti ada kompetisi harga juga," sebut Asen.
ADVERTISEMENT
Beras Maknyuss (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Beras Maknyuss (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
Berdasarkan temuan Kementerian Pertanian, hampir seluruh beras kelas medium dan premium berasal dari gabah varietas Varietas Unggul Baru (VUB) yang diproduksi dan dijual petani kisaran Rp 3.500-4.700/kg gabah. Gabah diolah/digiling menjadi beras di petani berkisar Rp 6.800-7.000/kg dan petani menjual beras berkisar Rp 7.000/kg dan penggilingan/Pedagang kecil menjual Rp 7.300/kg ke Bulog (HPP Beras).
Terkait dengan PT IBU, diperkirakan mereka membeli gabah/beras jenis varietas VUB dari petani, penggilingan, pedagang, selanjutnya dengan prosessing/diolah menjadi beras premium dan dijual dalam kemasan 5 kg atau 10 kg ke konsumen harga Rp 23.000-26.000/kg. Setelah menghitung terdapat disparitas harga beras premium antara harga di tingkat petani dan konsumen berkisar 300 persen.
Sementara itu, berdasarkan temuan di beberapa supermarket, harga beras Cap Ayam Jago jenis pulen wangi super dan pulen wangi di Giant Cilandak, Jakarta Selatan masing-masing Rp 25.380/kg dan Rp 21.678/kg. Supermarket Kemayoran, Jakarta Utara Rp 23.180/kg, kemudian di Malang Town Square, Cap Ayam Jago beras pulen wangi super mencapai Rp 26.305/kg.
ADVERTISEMENT
Sedangkan dijumpai perusahaan lain membeli gabah ke petani dengan harga yang relatif sama, diproses menjadi beras medium dan dijual harga normal medium rata-rata Rp 10.519/kg. Diperkirakan disparitas harga beras medium ini di tingkat petani dan konsumen sebesar 44 persen atau Rp 3.219/kg .