Proyek Kawasan Terintegrasi di Stasiun Bogor Sempat Mandek 1,5 Tahun

11 September 2017 14:18 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Commuter Line (KRL). (Foto: Antara/Rivan Awal Lingga)
zoom-in-whitePerbesar
Commuter Line (KRL). (Foto: Antara/Rivan Awal Lingga)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian BUMN beserta Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Kota Bogor sepakat akan membangun proyek kawasan terintegrasi atau Transit Oriented Development (TOD) di Stasiun Bogor, Jawa Barat. Groundbreaking pembangunan proyek ini ditargetkan akan dimulai 5 Oktober 2017 mendatang.
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Rini Soemarno mengungkapkan konsep TOD di Stasiun Bogor sudah ada sejak 1,5 tahun yang lalu. Sayangnya proyek ini urung dilaksanakan karena masalah perizinan.
"Saya hari ini merasa sangat membanggakan karena saya itu bicara sama Pak Edi (Dirut KAI) mengenai TOD di Bogor itu kalau enggak salah, 1,5 tahun yang lalu. 3 kali naik KRL ke Bogor terus lagi proses perijinannya juga, sudah 1,5 tahun enggak sabar Pak Bima (Walikota Bogor)," kata Rini dalam acara Penandatanganan nota kesepahaman sinergi TOD di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (11/9).
Hadir pada acara tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Walikota Bogor Bima Arya, Direktur Utama KAI Edi Sukmoro, Direktur Utama Waskita Karya M Choliq.
ADVERTISEMENT
Rini menambahkan pembangunan kawasan TOD sangat penting guna memudahkan mobilitas masyarakat terutama para pengguna KRL Commuter Line. Konsep ini sudah banyak digunakan oleh banyak negara, misalnya Hong Kong.
Menteri BUMN dan Wali Kota Bogor  (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN dan Wali Kota Bogor (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Konsep TOD sendiri merupakan kawasan terintegrasi. Di dalamnya terdapat pusat perkantoran, hotel, convenience store, fashion, ATM, food & beverage hingga tempat tinggal murah yang dibangun dekat dengan KRL Commuter Line Jakarta-Bogor.
"Dan memang saya merasa kalau kita lihat KRL yang di Bogor paling banyak. Jadi kami merasa titik Bogor ini sangat penting untuk Jakarta maupun bagaimana Bogor menata transportasi publiknya sangat penting kita karena tidak terlepas saya mengingatkan betul bahwa Presiden memutuskan untuk tinggal di Bogor. Tentunya kita semua punya tanggung jawab jawab juga untuk bagaimana kota Bogor itu menjadi lebih nyaman dan aman untuk beliau ada di sana," paparnya.
ADVERTISEMENT
Rini menyatakan proyek yang akan dibangun oleh Waskita Karya senilai Rp 1,6 triliun ini akan dimulai pada tanggal 5 Oktober 2017. Diharapkan proyek ini bisa rampung 2 tahun ke depan.
"Tapi saya yakin, sangat bangga dengan penandatanganan hari ini dengan target 5 Oktober ‎ya. Pak Wali kalau kita udah sah tanggal, saya enggak sungkan-sungkan datang ke Bogor mampir supaya jadi kenyataan. Insyaallah groundbreaking 5 Oktober bisa selesai sebelum tanggal 5 Oktober 2019. Jadi semoga Allah meridhoi membuat Bogor nyaman dan aman untuk kita semua," jelasnya.