Proyek Kereta Cepat Jadi Bisnis Paling Menggiurkan di China

14 September 2017 8:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kereta cepat dari Guangzhou melintas di Beijing (Foto: REUTERS/China Daily)
zoom-in-whitePerbesar
Kereta cepat dari Guangzhou melintas di Beijing (Foto: REUTERS/China Daily)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bila ditanya bisnis apa yang paling menggiurkan di China? jawabannya adalah proyek kereta cepat. Maka tidak heran, pembangunan jaringan rel kereta cepat di China cukup pesat setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Pada 2017, pemerintah China berencana melaksanakan 35 proyek kereta cepat dengan anggaran yang sangat besar yaitu 800 miliar yuan atau sekitar Rp 1.550 triliun. Proyek ini sepenuhnya dilakukan oleh swasta dengan skema Public Private Partnership (PPP).
Baru-baru ini, sebuah konsorsium yang berisi 8 perusahaan swasta menguasai proyek infrastruktur rel kereta dan layanan kereta cepat di China dengan nilai investasi 12,36 miliar yuan atau 1,9 miliar dolar AS. Adapun konsorsium ini dipimpin oleh konglomerat investasi di China, yakni Fosun International yang akan menguasai 51% saham.
Dikutip dari Chinadaily.com.cn, proyek kerja sama antara pemerintah dengan perusahaan swasta ini menggunakan sistem PPP. Kerja sama yang dilakukan pada Senin (11/9) lalu, merupakan salah satu dari 8 proyek kereta cepat yang melibatkan investasi swasta yang disetujui oleh Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional, regulator ekonomi utama China.
ADVERTISEMENT
Pada proyek yang akan dikerjakan akhir tahun ini, rel yang akan dibangun memiliki panjang sekitar 269 km dengan 9 pemberhentian. Sementara kereta yang melintas akan berkecepatan maksimum 350 km/jam.
Ilustrasi kereta cepat (Foto: Karin-Karin/Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kereta cepat (Foto: Karin-Karin/Pixabay)
Adapun untuk perusahaan konstruksi yang akan mengerjakan proyek ini akan diputuskan dalam penawaran terpisah di kemudian hari. Namun, perusahaan yang akan bertanggungjawab atas pembangunan tersebut adalah perusahaan yang dibentuk oleh konsorsium pengusaha swasta itu dan pemerintah Zhejiang.
Nantinya, perusahaan proyek itu juga akan menetapkan harga tiket, sementara China Railway Corp dan Biro Perkereta-apian Shanghai akan bertanggungjawab atas operasional harian dari aktivitas ekonomi kereta api tersebut.
Sesuai rencana, proyek pembangunan ini akan memakan waktu 4 tahun dan masa operasi gabungan antara pemerintah dan perusahaan swasta selama 30 tahun. Perlu diketahui, proyek ini mengadopsi sistem kerja sama build-own-operate-transfer, yakni ketika masa operasi gabungan selama 30 tahun berakhir, kereta dan infrastrukturnya akan dimiliki pemerintah secara gratis.
ADVERTISEMENT
Perusahaan Swasta Mulai Tertarik Bermitra dengan Pemerintah
Sebuah platform investasi yang mengacu sistem PPP di bawah Fosun, Shanghai Sunvision Capital, juga memastikan akan berpartisipasi dalam proyek kereta cepat di China. Menurut Presiden Shanghai Sunvision Capital, Wen Xiaodong, meski tak menghasilkan laba yang terlalu tinggi, pihaknya tertarik investasi lantaran untuk membantu reformasi kepemilikan campuran di industri kereta api di China.
"Meski pengembalian dari investasi ini tidak terlalu tinggi, tapi industri ini akan cukup stabil," bebernya.
Berdasar data dari ASKCI Colsulting, hingga akhir Juni 2017 ada 495 proyek bersistem PPP berbagai sektor di China yang telah disepakati dengan total investasi mencapai 1,24 triliun yuan. Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional pada pertengahan Agustus 2017 lalu menyatakan akan mengundang lebih banyak investor swasta untuk ambil bagian pada proyek PPP, dan akan menyusun kebijakan untuk memastikan investasi ini lebih efektif.
ADVERTISEMENT
Reporter: Muchammad Resya Firmansyah