Pujian Bagi Jokowi yang Ngopi Santai di Kedai Kopi Cipete

4 Juli 2017 16:41 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi Ngopi di Cipete (Foto: Dok. Biro Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi Ngopi di Cipete (Foto: Dok. Biro Setpres)
ADVERTISEMENT
Kehadiran Presiden Joko Widodo yang hanya sekadar nongkrong dan ngopi santai di Kedai Kopi Tuku yang berada di Cepete, Jakarta Selatan, pada Minggu (2/7) dipuji berbagai kalangan. Ada yang menyebut cara yang dilakukan Jokowi ini merupakan wujud kepedulian dia kepada bisnis startup di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) PP Muhammadiyah Mukhaer Pakkanna mengungkapkan, apa yang dilakukan Jokowi seperti oase yang memberi harapan dan motivasi dalam mengembangkan bisnis startup di Indonesia.
"Kalau mau menjadi negara maju dan berdaya saing, tentu harus memperbanyak wirausaha baru," kata dia kepada kumparan (kumparan.com), Selasa (4/7).
Jokowi Ngopi di Cipete (Foto: Dok. Biro Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi Ngopi di Cipete (Foto: Dok. Biro Setpres)
Berdasarkan catatan Mukhaer, jumlah pengusaha di Indonesia saat ini tidak lebih dari angka 1 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Padahal menurut dia, mengutip teori David McClelland, suatu negara akan menjadi makmur jika jumlah pengusaha mencapai 2 persen dari jumlah penduduk di negara itu secara keseluruhan.
"Coba bandingkan dengan negara tetangga saja, misalnya Singapura, jumlah pengusahanya mencapai 7,2 persen, Malaysia 2,1 persen, Thailand 4,1 persen, Korea Selatan 4 persen, China dan Jepang mencapai 10 persen. Sedangkan yang tertinggi adalah AS sebesar 11,5-12 persen," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Bahkan seharusnya jumlah pengusaha di Indonesia lebih besar lagi mengingat komposisi jumlah penduduk Indonesia yang memasuki usia produktif jumlahnya sangat besar. Mulai tahun 2020 hingga 2030, Indonesia mendapatkan bonus demografi, di mana penduduk yang memiliki usia produktifnya akan mencapai 70 persen.
Jokowi Ngopi di Cipete (Foto: Dok. Biro Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi Ngopi di Cipete (Foto: Dok. Biro Setpres)
Oleh karena itu, dia berpendapat, bila besaran komposisi ini tidak diisi oleh anak-anak muda yang kreatif dan inovatif guna mengembangkan bisnis maka bonus demografi justru akan menjadi boomerang. Ini artinya, bangsa Indonesia akan sulit menjadi negara maju.
"Kita pun akan selalu gigit jari melihat perkembangan negara lain. Terus terang, saya mengapresiasi Presiden Joko Widodo dengan keinginannya hadir dan menikmati karya anak-anak muda kreatif. Karena anak-anak muda seperti itu yang akan mengukir kejayaan bangsa ke depan," sebutnya.
ADVERTISEMENT