Selain Kemendag, Bulog Juga Rutin Gelar Operasi Pasar Bawang Putih

1 Juni 2017 19:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Bongkar muat bawang putih di pasar Kramat Jati (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Operasi pasar bawang putih tengah gencar dilakukan Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan para importir. Tujuannya adalah agar harga bawang putih di tingkat eceran terutama di DKI Jakarta bisa kembali normal.
ADVERTISEMENT
Tak hanya Kemendag, Perum Bulog juga melakukan hal yang sama. Bulog yang merupakan kepanjangan tangan dari pemerintah juga ikut rutin menggelar operasi pasar bawang putih. Bahkan operasi pasar bawang putih sudah dilakukan sebelum Ramadhan tiba.
"Mulai operasi pasarnya sebelum masuk puasa. Setiap hari kita akan operasi pasar sampai harga bawang stabil harga," ungkap Kepala Perum Bulog Divre DKI Jakarta Mansur Siri kepada kumparan (kumparan.com), Kamis (1/6).
Menurut catatan Mansur, operasi pasar bawang putih sudah dilakukan Bulog Divre DKI Jakarta sejak 13 Mei 2017. Menurut rencana, operasi pasar bawang putih akan digelar hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri.
ADVERTISEMENT
"Sampai dengan hari ini kami sudah siapkan 400 ton tapi kami sudah kirim ke daerah 200 ton. Sisanya 200 ton kita operasi pasar kan di Jakarta ini," tambahnya.
Bongkar muat bawang putih di pasar Kramat Jati (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Mansur menjelaskan Bulog ikut terlibat membantu pemerintah untuk menstabilkan harga bawang putih. Bulog melakukan operasi pasar setiap hari di beberapa pasar dan kelurahan yang ada di Jakarta.
"Kita melakukan operasi pasar setiap hari. Kita tidak menentukan sampai berapa kita siapkan yang jelas sampai harga stabil. Kalau di hari ini (operasi pasar) ada dua pasar, dua kelurahan, satu di Smesco," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Saat menggelar operasi pasar, Bulog menjual bawang putih dengan harga Rp 36.000 per kg kepada para pedagang. Sehingga harapannya pedagang bisa menjual kembali dengan harga Rp 38.000 per kg atau sesuau Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
"Kita jual ke pedagang Rp 36.000 per kg biar nantinya pedagang jual Rp 38.000 per kg. Jadi Bulog tidak menyaingi pedagang," tutupnya.