Sri Mulyani Masih Keberatan Usulan Belanja Tak Dipungut PPN

31 Agustus 2017 14:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sri Mulyani di UI (Foto: Instagram/smindrawati)
zoom-in-whitePerbesar
Sri Mulyani di UI (Foto: Instagram/smindrawati)
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati masih mengevaluasi untuk memberikan stimulus pajak bagi masyarakat agar daya beli meningkat. Salah satunya rencana menurunkan Pajak Penghasilan (PPh) Final bagi UMKM dan membebaskan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) bagi masyarakat yang berbelanja.
ADVERTISEMENT
"Kami sedang melakukan evaluasi, nanti kalau sudah siap kami sampaikan. Nanti kami evaluasi sumber-sumber yang menyebabkan masalah pengurangan daya beli, apakah memang faktor dari situ (pajak)," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (31/8).
Menurutnya, selama ini pemerintah telah memberikan bantuan langsung ke masyarakat, baik dalam bentuk transfer tunai, dana desa, dan Program Keluarga Harapan (PKH). Bantuan tersebut diharapkan mampu mendorong daya beli masyarakat.
"Kan banyak sekali belanja pemerintah yang diberikan langsung ke masyarakat, baik dalam bentuk transfer tunai, dana desa, PKH, itu diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat," jelasnya.
Ilustrasi Belanja (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Belanja (Foto: Thinkstock)
Sebelumnya, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani mengusulkan agar pemerintah memberikan stimulus untuk mendorong daya beli masyarakat. Salah satunya, dengan stimulus pajak.
ADVERTISEMENT
“Sekarang dibilang daya beli sedang turun, kenapa pemerintah tidak bikin kebijakan, misalnya dalam dua minggu, diberikan insentif bagi yang belanja tidak dikenakan PPN. Atau, misal, makan di restoran,” ujar Rosan.
Menurut Rosan, dengan memberikan relaksasi seperti itu bisa mendorong orang mulai belanja lagi. Ia mengatakan, hal ini dilakukan di Thailand di mana begitu daya beli turun diberikan insentif.
"Perlu relaksasi dan tidak perlu panjang-panjang. Untuk mengembalikan confidence lagi saja," katanya.
Selain itu, Rosan juga mengusulkan agar pemerintah membebaskan PPnBM atau Pajak Penjualan Atas Barang Mewah untuk sementara agar memberikan dorongan bagi masyarakat untuk belanja.
"Kalau dilihat sekarang orang bukan tidak ada duit, melainkan tidak spending saja. Dari data-data, orang taruh deposito naik signifikan di bank-bank dan kenaikan deposito bukan yang satu bulanan, justru tiga sampai enam bulan," jelas Rosan.
ADVERTISEMENT