Sri Mulyani Sampaikan Realisasi APBN Semester I-2017 ke DPR

13 Juli 2017 21:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat Banggar dengan Pemerintah dan BI (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rapat Banggar dengan Pemerintah dan BI (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 pada semester pertama lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini dilihat dari sisi pendapatan negara, belanja, defisit anggaran, hingga utang pemerintah.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, hal tersebut menandakan APBN yang semakin efektif dan kredibel.
Dari sisi pendapatan dalam negeri, pada semester I-2017 realisasinya sebesar Rp 718 triliun, terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp 571 triliun, tumbuh 9,6 persen dibandingkan semester I-2016. Sedangkan realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 146,1 triliun, meningkat 26,9 persen dibandingkan semester I-2016.
Lebih lanjut ia mengatakan, apabila pada realisasi penerimaan perpajakan dihilangkan penerimaan yang berasal dari tax amnesty, maka pertumbuhan pajak tumbuh 5,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada semester I 2017 tumbuh 13,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
ADVERTISEMENT
"Sesuai hasil tax amnesty dan kami perbaiki kinerja. Pada PPh Pasal 25 dan 29 yaitu Orang Pribadi semester I 2017 ini hasil yang diperoleh lebih baik dari kinerja tahun 2016, artinya sesudah tax amensty ada kepatuhan dari wajib pajak yang menunjukkan peningkatan," ujar Sri Mulyani di Ruang Banggar DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (13/7).
Sri Mulyani di penertiban impor berisiko tinggi (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sri Mulyani di penertiban impor berisiko tinggi (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Sementara itu, realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang sebesar Rp 146,1 triliun tumbuh 26,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu disebabkan oleh meningkatnya harga komoditas.
"Realisasi PNBP ini mengalami perbaikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terutama didukung oleh peningkatan SDA migas yang tentu saja meningkat dari harga minyak," jelasnya.
Selain itu, realisasi belanja negara sebesar Rp 893,3 triliun, terdiri dari realisasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp 498,6 triliun, yakni belanja kementerian dan lembaga sebesar Rp 263,9 triliun dan belanja non kementerian dan lembaga sebesar Rp 234,6 triliun. Sementara transfer ke daerah sebesar Rp 394,8 triliun, terdiri dari transfer ke daerah Rp 360,4 triliun dan dana desa Rp 34,4 triliun.
ADVERTISEMENT
"Defisit APBN semester I 2017 sebesar 1,29 persen, lebih kecil dibandingkan periode yang sama tahun lalu 1,82 persen," jelasnya.
Ia juga mengatakan, pada semester I tahun ini penerbitan SBN mengalami penurunan 23,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 34 persen.