Susi Tanggapi Protes China soal Nama Laut Natuna Utara: Itu Laut Kita

18 Juli 2017 12:13 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peta Baru Indonesia. (Foto: REUTERS/Beawiharta)
zoom-in-whitePerbesar
Peta Baru Indonesia. (Foto: REUTERS/Beawiharta)
ADVERTISEMENT
Perubahan nama Laut China Selatan menjadi Laut Natuna Utara memiliki dampak politis. Misalnya, Pemerintah China protes karena mereka memiliki klaim bila wilayah Laut China Selatan sesuai nine-dashed line.
ADVERTISEMENT
Protes yang dilakukan China ditanggapi dingin Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Susi menegaskan apa yang dilakukan pemerintah Indonesia dengan mengubah nama Laut China Selatan menjadi Laut Natuna Utara sudah tepat. Lagi pula penamaan tersebut diberikan untuk kawasan laut Indonesia, yaitu di bawah 12 mil laut (sekitar 19,3 km), bukan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
"Loh itu kan laut yang wilayah kita Laut Natuna Utara bukan Laut China Selatan. Itu Laut Natuna Utara," tegas Susi saat ditemui di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/7).
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (Foto: Dok. KKP)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (Foto: Dok. KKP)
Susi menambahkan pemerintah memiliki hak memberikan nama laut kawasan. Sehingga negara lain tidak perlu melakukan intervensi yang berlebihan.
"Loh kenapa tidak? kan itu Laut Natuna Utara kita," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan tersebut Susi juga mengungkapkan bila wilayah Laut Natuna Utara milik Indonesia masih rawan terjadi praktik illegal fishing. Dari beberapa kasus yang terjadi, praktik illegal fishing di Laut Natuna Utara banyak dilakukan oleh nelayan asal Vietnam dan China.
"Ya kalau kita jaga dari pencuri ikan yang dari Vietnam atau dari kapal China pasti akan pulih seperti laut-laut lainnya. Tapi Natuna kalau dilihat dari stok ikan memang masih kuning ya. Masih belum sebaik wilayah Indonesia lainnya karena masih banyak pencurian," sebutnya.