Wacana Ganjil Genap Saat Mudik Masih Dikaji Pemerintah

9 Mei 2017 20:51 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jalan tol Cikampek terpantau lancar (Foto: Risky Andrianto/Antara)
Rencana pemberlakuan ganjil genap pada arus mudik Lebaran 2017 ini masih terus dikaji oleh pemerintah. Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan sampai saat ini pemerintah masih melakukan kajian untuk menerapkan ganjil genap pada arus mudik Lebaran.
ADVERTISEMENT
"Belum, masih 50:50 tapi jauh lebih baik persiapannya," ujar Luhut saat ditemui usai menggelar Rapat Kordinasi menjelang Lebaran di kantornya, Gedung BPPT, Kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (9/5).
Menurutnya, salah satu yang menjadi pertimbangan ialah jumlah kendaraan bergerak yang diprediksikan akan semakin tinggi pada mudik Lebaran tahun ini sehingga dikhawatirkan rentan terhadap kepadatan lalu lintas.
"Karena kenaikan jumlah mobil yang bergerak itu 3,5 juta, jadi banyak sekali, tapi kayanya jalannya sudah mulai baik," tambah Luhut.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Pudjihartanto juga mengatakan hal yang sama. Sampai saat ini pemerintah masih mengkaji wacana tersebut.
Contra Flow di ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek. (Foto: ANTARA/Risky Adrianto)
Menurutnya keputusan final akan dilakukan pada 31 Mei 2017 mendatang. Untuk saat ini semua stakeholder masih akan melakukan kajian di wilayahnya masing masing.
ADVERTISEMENT
"Itu belum. Masih nanti tanggal 31 Mei dibicarakan lagi. Tadi belum ada keputusan, perintahnya untuk dikaji lagi," ujar Pudjihartanto di tempat yang sama
Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Marga, Tbk, Desi Arryani mengatakan salah satu ruas yang kemungkinan yang akan diterapkan wacana ganjil genap ialah ruas tol Jakarta-Cikampek, karena pertimbangan selain panjang dan volume beban jalan juga bagaimana kebiasaan masyarakat saat melakukan mudik.
"Pertimbangannya masyarakat pemilik kendaraan kan juga tinggi pada waktu mudik itu. Jadi akan diputuskan diterapkan atau tidak," pungkas Desi.
Rencananya, pemerintah juga akan meluncurkan aplikasi yang mempermudah para pemudik nantinya, di mana dalam aplikasi tersebut tersedia berbagai macam informasi mengenai ruas jalan, tempat istirahat, cuaca hingga lokasi pengisian bahan bakar yang diperlukan para pemudik.
ADVERTISEMENT