Beginilah Cara Tetap Sejahtera dan Bisa Terus Berbagi di Tengah Pandemi

William Giovanni
Freelancer dan Blogger
Konten dari Pengguna
28 Mei 2020 14:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari William Giovanni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sudah hari demi hari dan minggu demi berlalu sejak pandemi mulai berlangsung, tak hanya berdampak kepada kesehatan secara fisik. Namun, pandemi berdampak pada perekonomian masyarakat. Sehingga kita perlu ada penyesuaiannya agar bisa tetap hidup sejahtera, bahkan terus berbagi di tengah situasi pandemi yang berlangsung. Penyesuaian dilakukan juga cara mengatur keuangan di masa pandemi, ternyata bisa dilakukan dengan cara yang efektif dan menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Pada Rabu, 20 Mei 2020 berlangsung salah satu program FWD Life yaitu #DirumahAjaBarengFWD berupa Financial Talk di bersama FWD Life dan Kumparan, ada dua narasumber: Aidil Akbar (Financial Planner) dan Dono Pradana (Stand Up Comedian). Financial Talk adalah salah satu tema dari program #DirumahAjaBarengFWD, rangkaian dari Kolaborasi untuk berbagi; Instagram Live Financial Talk dan Bukber Digital membahas tentang pentingnya kesehatan finansial. Dalam kondisi pandemi seperti saat ini kita tak hanya perlu menjaga kesehatan fisik, juga menjaga kesehatan mental dengan mrnyaksikan konten menghibur seperti dari mas Doni Pradana. Juga tak kalah penting menjaga kesehatan finansial di kala pandemi.
Financial Talk Kolaborasi untuk Berbagi
Aidil Akbar seorang Financial Expert menjelaskan pentingnya seseorang untuk melakukan financial checkup. Tak hanya sehat secara fisik, kesehatan dompet perlu diperiksa. Tujuannya kalau terjadi kondisi tak terduga, seperti pandemi saat ini bisa tetap sehat secara keuangan. Sehingga jika terjadi pengurangan penghasilan, sudah siapa secara keuangan dan tak perlu panik karena dibantu dengan dana darurat. Sehingga penting sehat secara keuangan, tujuannya agar kita siap pada masa pandemi.
ADVERTISEMENT
Melalui kegiatan Kolaborasi untuk Berbagi, FWD Life mengajak untuk ikut berbagai bareng FWD Life bekerjasama dengan SOS Children’s Village Indonesia untuk meningkatkan kesadaran kondisi kelompok yang rentan, terutama anak-anak. Mengajak masyarakat untuk berbagi kepada anak-anak yang kehilangan pengasuhan orang tua.
Perencanaan Keuangan yang Baik dan Benar di Masa Pandemi
Banyak orang yang tidak siap dengan kondisi saat ini, semua pekerjaan ditunda dan dibatalkan. Tak menyiapkan untuk jangka panjang, mas Dono Pradana hanya menyiapkan untuk 4-5 bulan saja dan memaksa keluar dari zona nyaman caranya bertahan hidup & mengelola uang. Selama WFH dan selama Ramadan harusnya kita bisa berhemat, dikompensasikan ke pengeluaran untuk jajan.
Belakangan di media sosial ada beberapa cerita orang yang penghasilannya berkurang hingga 50%, tetapi masih harus membayar cicilan. Sehingga sisa uang yang dimiliki tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ia menyarankan untuk membuat perencanaan keuangan yang baik dan benar untuk jangka panjang, setidaknya memiliki dana darurat untuk hidup 4-5 bulan ke depan.
ADVERTISEMENT
Adanya kendala yang dihadapi di masa pandemi dengan beberapa cara, dimulai dari berhemat. Sejak pertengahan Maret sudah beraktivitas di rumah, sehingga ada pengeluaran yang bisa dihemat: uang bensin, uang tol, dan uang parkiran. Alokasikan tersebut boleh dikompensasikan untuk keperluan jajan, asalkan tidak berlebihan.
Tanpa disadari ketika rumah dalam sehari, kita membeli makanan/minuman untuk jajan melebihi frekuensi makan tiga kali sehari, hal itu akan membuat "bocornya" pengeluaran. Sehingga frekuensi jajan perlu dibatasi, maksimalkan memasak di rumah dan jajan tetap boleh cukup satu kali saja dan memang untuk makanan/minuman yang tidak bisa dibuat sendiri di rumah. Jika ingin makan kue, lebih baik membuat sendiri di rumah. Seimbangkan agar jajannya bisa menurun.
(Sesuai sekali dengan pengalaman saya, selama di rumah saja lebih sering jajan. Alhasil menjadi lebih boros, tetapi akhirnya belajar mengurangi frekuensi jajan dan memilih memasak di rumah. Sesuai sekali tips yang disampaikan bagi saya yang suka jajan)
ADVERTISEMENT
Jika masih masih punya uang cash, jangan difoya-foyakan dan tahan hanya untuk kebutuhan bulanan. Dalam artian memberi barang yang belum butuh, ganti handphone kecuali karena rusak. Misalnya, Aidil Akbar mengganti laptop karena tidak memadai untuk keperluan pekerjaan secara online. Namun, jika misalnya untuk mengganti ukuran TV maka tidak disarankan.
Pengeluaran sebisa mungkin ditahan, hanya untuk kebutuhan bulanan saja dan jangan difoya-foyakan! Misalnya ganti handphone, ditunda dahulu gantinya, kecuali memang handphone yang digunakan mengalami kerusakan. Siapkan juga THR untuk orang yang membantu asisten rumah tangga dan orang yang ada di komplek perumahan: satpam, petugas kebersihan, dan tukang sampah. Tak lupa juga menjelang lebaran untuk membayarkan zakat.
Jika masih dapat THR dari kantor, penggunaannya bisa dihemat. Biasanya alokasi 50% THR untuk keperluan mudik, tetapi karena tahun ini tidak mudik sehingga bisa hemat. Tak perlu membeli baju baru, kecuali jika mau dan tak wajib. Jika harus memasak lebih sedikit hanya untuk keluarga kecil saja, tak ada halal bihalal. Sehingga uang THR sebagian besar bisa disimpan, karena tak yang tahu tempat kerja bisa bertahan berapa lama dan ada potensi terjadinya PHK. Kebutuhan hidup dan jajan boleh asalkan berlebihan.
ADVERTISEMENT
Idealnya dana darurat ditentukan oleh jumlah orang yang bergantung hidup pada kita, jika kita sendirian minimal 3 bulan untuk kebutuhan. Menanggung pasangan dan anak minimal 6 bulan, jika menanggung orang tua juga minimal 12 bulan. Jika masa pandemi harus naik 1,5 kalinya karena kita tak mengetahui hingga kapan.
Bagaimana tips pengelolaan utang di masa Pandemi?
Jika masih memiliki utang yang sifatnya produktif, Aidil Akbar menyampaikan jika barang yang dibeli nilainya naik seperti rumah dan tanah atau menambah pendapatan: motor dan mobil yang digunakan untuk ojek/taksi online. Bisa jadi kamera yang dibeli untuk menjasi fotografer dan menghasilkan uang.
Ada juga utang sifatnya konsumtif misalnya berbelanja baju, jika tak menunjang pekerjaan dan tidak boleh berhutang. Jika memiliki hutang konsumtif, sebaiknya investasinya dicairkan untuk membayar utang, tetap memperhatikan keadaan nilai investasi saat ini, tunggu saat kondisi bagus.
ADVERTISEMENT
Jika produktif selama masih masih bisa dibayarkan, tetap dicicil saja. Lakukan pembayaran apabila masih bisa. Namun, jika utangnya konsumtif bisa mencairkan investasi yang dimiliki untuk membayar utang. Selain itu pada masa pandemi maka pengeluaran ditekan dan penghasilan dinaikan, bisa dengan mencari pengasilan tambahan dengan kemampuan yang dimiliki saat ini.
Bagaimanaca cara meminimalisir pengeluaran masyarakat kalangan bawah?
Kalangan bawah standar UMR untuk hitungan seorang untuk hidup sebulan, seseorang dengan patokan UMR harusnya cukup pas-pasan. Jadi masalah UMR satu orang dipakai satu keluarga. Konsep perencanaan keuangan menambah penghasilan dan pada saat bersamaan menekan pengeluaran. Menaikan penghasilan dengan kerja tambahan saat nanti pandemi nanti berakhir. Bahkan juga dengan hobi mengajarkan basket kepada orang lain, kerja keras ditingkatkan dan gengsinya diturunkan.
ADVERTISEMENT
Pentingnya Financial Talk tujuannya supaya sejahtera di kondisi pandemi dan rangkaian kolaborasi untuk berbagi mengajak masyarakat untuk berbagi bersama FWD dengan SOS Children Village. Berdonasi bagi bagi anak-anak kehilangan pengasuhan orang tua, terlebih pada masa pandemi.
Pada masa pandemi saat ini tak hanya berdampak pada kita, tetapi juga pada kelompok rentan seperti anak-anak yang kehilangan orang tuanya. Sehingga kita perlu peduli pada mereka dan ikut serta dalam berbagi pada Kolaborasi Berbagai bareng FWD Life melalui platform KitaBisa dan tantangan Burn Calories, cukup daftar dan membayar sebesar Rp200.000 untuk donasi. Nantinya akan mendapat jersey, informasi selengkapnya bisa dilihat di akun Instagram FWD.
Jersey Kolaborasi untuk Berbagi
Bukber Digital #BukberBarengFWD
Para peserta yang terpilih saat Instagram Live pada Rabu, 20 Mei mengikuti Bukber Digital yang berlangsung pada Jumat, 22 Mei 2020 melalui video conference. Pada Bukber Digital masih merupakan bagian dari Kolaborasi untuk Berbagai FWD Life, mengajak masyarakat untuk merayakan hidup dengan berbagi. Kita bisa berdonasi melalui KitaBisa untuk membantu SOS Children Village dan Burn Calories.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan Bukber Digital #BukberBarengFWD kami bisa mengenal lebih dekat SOS Children’s Village. Ternyata SOS Children Village fokus pada pemenuhan hak asuh anak, kesehatan, dan pendidikan. Satu ibu asuh untuk 8-10 anak yang kehilangan orang tua dengan berbasis keluarga dan penguatan keluarga di masyarakat.
Bukber Digital #BukberBarengFWD
SOS Children Village memberikan pendampingan anak di masyarakat umum, juga pendampingan psikososial bagi anak dan pengasuh di masa pandemi. SOS Children Village hadir 10 kota dengan total 1.100 anak. Selain mengenal dekat SOS Children Village dan kolaborasi untuk berbagi FWD Life, para peserta bukber digital sudah turut berdonasi. Ada Care Package dan jersey yang didapatkan, kalau masyarakat dapat juga, bisa ikutan berdonasi melalui KitaBisa hingga 31 Mei 2020.
ADVERTISEMENT