Konten dari Pengguna

Full Day School Itu Perihal Pendidikan Karakter; Tutur Puan Tegas dan Elegan

19 Agustus 2017 11:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wirang Galeng tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Full Day School Itu Perihal Pendidikan Karakter; Tutur Puan Tegas dan Elegan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Salah paham dan kekhawatiran menyita waktu yang berbuntut pada penolakan hingga saat ini masih terus membayangi sebagian orang. Mereka ramai-ramai menolak Full Day School (FDS) atau lima hari sekolah yang digagas oleh kemendikbud.
ADVERTISEMENT
Puan Maharani sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) memberi pernyataan tegas dan terang demi meluruskan beberapa persoalan yang penting ini. Beberapa poin yang ditegaskan oleh Puan Maharani bisa diuraikan berikut ini.
Pertama, Puan menegaskan bahwa yang dimaksud dengan lima hari sekolah menekankan pada pendidikan karakter. Menurutnya, penekanan pada pendidikan karakter sangat penting. Pendidikan yang menekankan pada pendidikan karakter merupakan alternatif penting dimana kebanyakan pendidikan hari ini banyak mengarah pada
Kedua, Sejauh ini seringkali hal-hal yang disampaikan oleh orang-orang kontra dengan FDS dikatakan bahwa sekolah lima hari itu membebani siswa. Puan Maharani meluruskan bahwa pendidikan FDS tidak benar bila dianggap membebani . Seperti dikatakan oleh Puan: “Kami ini tidak akan membebani murid-murid dengan pelajaran yang katanya sepertinya akan menyita waktu mereka dari pagi sampai sore itu”. (Puan Maharani, islamika-online.com, 18/8/2017).
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Puan Maharani merasa perlu untuk selalu mengkomunikasi dengan masyarakat dan tokoh-tokoh penting penggiat pendidikan agar mereka benar-benar bisa memahami apa yang dimaksudkannya dengan pendidikan full day school ini. Tentu tidak bisa dipungkiri bahwa konsep pendidikan apapun yang digagas oleh pemerintah tidak mungkin kebal dari kritik. Tetapi kritik yang sehat justru bisa diperoleh melalui sebuah upaya komunikasi yang baik. Sehingga kelihatan dimana letak kelemahan dan kelebihannya.
Selain itu, persoalan lima hari sekolah juga bersifat opsional. Sekolah-sekolah yang sudah siap menjalankan lima hari sekolah dipersilahkan untuk menggunakan konsep ini. Sementara bagi sekolah-sekolah yang belum bisa menjalankan lima hari sekolah juga tidak masalah. Ini adalah jalan tengah sehingga memungkinkan untuk saling melihat dan memikirkan bagi pihak-pihak yang menolak dan menerima. Dengan cara ini, pemerintah telah membuka siituasi yang demokratis dalam pendidikan.
ADVERTISEMENT