Melalui PKH, Puan Maharani Koordinasikan Cara Memutus Mata Rantai Kemiskinan

Konten dari Pengguna
22 September 2017 15:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wirang Galeng tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Melalui PKH, Puan Maharani Koordinasikan Cara Memutus Mata Rantai Kemiskinan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagaimana menurunkan tingkat kemiskinan? Kabinet Jokowi memiliki solusinya. Salah satunya menggalakkan program keluarga harapan. Program ini merupakan bagian dari program kementerian sosial: kementerian teknis yang dibawah koordinasi kementerian koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Puan Maharani.
ADVERTISEMENT
Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan program yang hingga detik ini dianggap efektif. Khofifah Indar Parawansa adalah nama yang patut diacungi jempol dalam hal ini. Dia telah bekerja dengan baik dalam menyukseskan program ini. Dia menunjukkan program yang dicetuskannya sungguh-sungguh berhasil dan efektif dalam menurunkan angka kemiskinan. Ini justru diakui oleh Survey Bank Dunia (World Bank). Dikatakan bahwa programi ini berhasil mempersempit tingkat kesenjangan dan memutus rantai kemiskinan.
Tetapi yang juga patut diacungi jempol dalam keberhasilan program ini tak lain adalah Puan Maharani. Melalui koordinasi kemenko pmk, kementerian-kementerian yang berada di bawahnya berjalan dengan baik. Dengan kata lain, kita tidak mungkin menyebut keberhasilan PKH sebagai an sich keberhasilan Khofifah.
Sebab keberhasilan PKH ini, maka Puan Maharani berinisiatif untuk menambahkan dan memperluas kouta penerima dari PKH. PKH sejalan dengan prioritas Nawa Cita Jokowi. Bagi Puan Maharani, program ini merupakan pengejawantahan dari keberpihakan kepada wong cilik. Wong cilik merupakan representasi dari orang-orang kecil, orang-orang yang lemah yang patut ditolong.
ADVERTISEMENT
Wong cilik punya bahasa lain dalam kamus Soekarno. Ia biasa disebut sebagai Marhaeni atau kemudian mengental sebagai ideologi: marhaenisme. Puan Maharani menyadari perlunya kepedulian dan keberpihakan kepada wong cilik atau kepada Marhaen. Itu sebabnya, PKH adalah sebuah cara untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
***
Sejauh ini, Program Keluarga Harapan (PKH) memang berjalan efektif. Tahapan-tahapan pembagian di lapangan, penggunaan oleh mereka yang memperoleh bantuan dan hingga ada rencana untuk memberi tambahan pada program ini. Rakyat yang membutuhkan benar-benar sangat terbantu dengan kehadiran program ini. Mereka bisa membelanjakan bantuan itu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan primer mereka.
Ini tentu merupakan kabar baik bagi kita semua. Kemiskinan dan kesenjangan adalah persoalan yang klasik di Indonesia. Barangkali sebagian orang berfikir pesimis jika melihat kemiskinan yang seolah terus-menerus terpelihara. Tetapi program ini, dengan segala kabar yang muncul tentang potensinya untuk mempersempit kesenjangan dan memutus rantai kemiskinan, menjadi jawaban terbaik yang memulihkan optimisme yang sempat mengambang.
ADVERTISEMENT
Apa yang harus dilakukan demi mempertahankan program ini?
Puan Maharani menjelaskan bahwa program ini telah berjalan efektif. Maka yang perlu dipertahakan adalah komitmen pemerintah untuk terus bersungguh-sungguh menyalurkan bantuan ini. Kesungguhan ini juga harus ditunjukkan dengan menghindari kemungkinan-kemungkinan penyalahgunaan dalam proses penyaluran.
Bila ada oknum yang menyalahgunakan dana tersebut, tegas Puan Maharani, misalnya menggunakannya bukan untuk keperluan rumah tangga. Maka pemerintah tidak akan segan-segan menghentikan pemberian bantuan kepada yang bersangkutan.
Inilah komitmen yang harus dijaga oleh pemerintah dan penerima bantuan ini. Ini sangat penting demi keberlangsungan program ini.
"Tentu saja itu dijaga komitmennya oleh ibu-ibu. Juga para pendamping PKH itu kan secara aktif juga mengecek apakah memang ibu-ibu itu menggunakannya dengan baik dan benar," jelas Puan.
ADVERTISEMENT