Marhaban ya Premier League

Wis Widadi
Suporter Bola Biasa
Konten dari Pengguna
17 Juni 2020 4:39 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wis Widadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bola resmi Premier League 19/20. Foto: Reuters/Matthew Childs
zoom-in-whitePerbesar
Bola resmi Premier League 19/20. Foto: Reuters/Matthew Childs
ADVERTISEMENT
Tengah pekan ini, Premier League Liga Sepakbola terbaik di dunia segera bergulir lagi dalam masa new normal COVID-19. Gemuruh para pendukung setia sudah dari dua minggu lalu meramaikan jagad maya. Gus Yusuf Chudlori seorang Kiai Muda dan fans Mancherter United (MU) bahkan di Instragram-nya menulis Marhaban Ya Premier League. Penulis membayangkan dalam benak beliau, Premier League adalah tamu spesial yang perlu disambut dengan kegembiraan, seperti bulan Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Itu baru respons fans MU, reaksi fans Liverpool lebih greget lagi. Mungkin malah seperti mau lebaran. Setelah berpuasa panjang selama tiga puluh tahun tanpa gelar premier league. Maklum saat kompetisi dihentikan Liverpool masih di puncak, selisih 25 point dari juara bertahan Manchester City. Dalam fase lockdown, simpang siur kelanjutan kompetisi menjadi kekhawatiran tersendiri. Kalau kompetisi tidak dilanjutkan, tanpa pemenang, maka Liverpool tidak akan juara. Maka bertambah lagi penantian. Pelatih Liverpool Jurgern Klopp pun pernah pasrah, kalaupun kompetisi dihentikan jika tanpa juara.
Atau kalaupun juara, dengan istilah hadiah karena kompetisi dihentikan seperti di Perancis, maka bukan main hujatan dari fans klub lain mengolok-olok. Padahal penampilan Liverpool sendiri musim ini sangat menawan, hanya sekali kalah dari Watford.
ADVERTISEMENT
Teka-teki Liverpool kapan juara dan bagaimana merayakan di tengah pandemi masih menjadi bahan perbincangan. Bisa saja langsung juara Jika Man City kalah dari Arsenal dan Liverpool menang derby melawan Everton. Kalaupun bukan pekan pertama maka ada pekan kedua, ketiga dan selanjutnya. Yang jelas, sepertinya tak tertahan Liverpool akan juara pada waktunya. Tinggal bagaimana merayakannya pasti akan hampa tanpa fans berat, tanpa parade kerumunan keliling kota Liverpool.
Liga Inggris selalu menarik, pertandingan pembuka lanjutan kompetisi ini diramaikan dengan Big Match antara Manchester City dengan Arsenal. Fokus pemberitaan tertuju pada duel pelatih mereka. Antara guru dan murid, Pep Guardiola akan melawan mantan asistennya yang sekarang menangani Arsenal Mikel Arteta. Pertemuan juru taktik dengan filosofi hampir mirip ini akan dinantikan, terutama bagi fans Arsenal yang ingin timnya naik peringkat di klasemen dari posisi papan tengah.
ADVERTISEMENT
Klub London lainnya, Chelsea sebelum kompetisi ini dilanjutkan justru banyak diberitakan terkait aktivitas transfernya dengan bintang Bundesliga, Timo Warner dan Kai Havertz. Di bawah Lampard memang Chelsea mulai berbenah untuk musim ini dan tahun depan. Hal ini karena selain sanksi transfer pemain sudah tuntas untuk tim biru itu, posisi sekarang cukup aman di zona champion, sehingga bintang bintang pun tertarik bermain untuk Chelsea.
Masih dari London, di papan tengah klasemen, Tottenham Hotspur nampaknya lebih siap mempersiapkan lanjutan kompetisi ini. Mourinho nampaknya lebih duluan mempersiapkan tim dengan latihan virtual dan start latihan daripada tim lainya. Apalagi Harry Kane sudah sembuh pasti akan menambah daya gedor tim bersama Son Heung-Min yang baru selesai wajib militer di Korea Selatan. Ledakan permainan bagus setelah jeda ini tentu sangat dinantikan oleh Fans Tottenham, untuk menyelamatkan tim naik ke papan atas lagi.
Logo Premier League (Ilustrasi) Foto: Getty Images/Laurence Griffiths
Dari kota Manchester, City nampaknya lesu memulai kompetisi, Liverpool jelas tak terkejar. Mungkin mereka hanya akan fokus di liga Champion. Liga champion kali ini beban bagi City karena tahun depan akan lebih suram dengan sanksi dari UEFA karena melanggar aturan financial fairplay.
ADVERTISEMENT
Manchester United sendiri dalam uji tanding jelang kompetisi lanjutan justru kalah dengan West Brom. Bumbu berita tak sedap ini justru bermainnya Paul Pogba kembali diduetkan dengan bintang baru MU, Bruno Fernandes. Isu tak cocok pun langsung berembus digoreng. Jadi Pelatih MU, Solskjaer sepanjang musim ini terus melakukan otak-atik terbaik untuk timnya. Performa naik turun MU sepanjang musim ini terus mewarnai kompetisi. Sedihnya dihadapkan dengan rival abadi yang sebentar lagi merayakan diri sebagai juara.
Bagaimana dengan tim-tim lainya, peringkat ketiga klasemen Leicester City tak kalah seru untuk ditunggu. Apakah permainannya akan konsisten lagi setelah lama jeda. Leicester semenjak ditangani oleh Brendan Rogders menjadi tim papan atas dengan materi pemain yang seadanya. Tim yang justru mencetak bintang baru daripada membeli pemain mahal.
ADVERTISEMENT
Pertarungan di tim degradasi juga menarik antara tiga terbawah, AFC Bournemouth, Aston Villa dan Norwich City. Watford, West Ham dan Brigton Albion juga belum aman dari posisi degradasi. Jadi pertarungan tim di papan bawah pun akan terus menarik hingga akhir musim. Sedihnya, mereka akan berjuang keluar dari zona degradasi tanpa dukungan suporternya di lapangan.
Akhirnya, kejutan-kejutan lain tentu kita tidak pernah tau di Premier League, namun pasti akan menarik, penuh intrik dan psywar, walaupun tanpa hiruk-pikuk di stadion disinyalir fans akan tetap ramai. Sosial media pasti akan ramai kembali penuh dengan saling olok antar tim. Ramai lagi seperti setiap akhir pekan sebelum pandemi melanda.
Berbahagialah mari sambut Premier Leauge, namun Jangan lupa tetap jaga kesehatan ya, begitu pesan Gus Yusuf.
ADVERTISEMENT