Pendidikan Membuat Orang miskin semakin di miskinkan

Wisam W khan
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya
Konten dari Pengguna
5 Januari 2021 10:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wisam W khan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apakah Pendidikan sudah sesuai dengan tujuan Pendidikan? – pendidikan memang suatu pondasi dalam hidup yang harus di bangun sebaik mungkin. Karena pendidikan akan mentukan nilai kehidupan seseorang dalam suatu masyarakat, memiliki pengetahuan dan keterampilan akan membuat seseorang di hormati dan bahkan dianggap memiliki strata yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Jadi apakah pendidikan sudah sesuai dengan tujuannya
keadilan dunia pendidikan
Tujuan dari Pendidikan
Salah satu tujuan utama pendidikan adalah mengembangkan potensi dan mencerdaskan individu dengan lebih baik. Dengan tujuan diharapkan setiap individu memiliki kreatifitas, penngetahuan, kepribadian, mandiri dan pribadi yang lebih bertanggung jawab.
Sesuai yang diatur oleh Undang-undang Republik Indonesia, seperti:
UU NO.39 Tahun 1999 Tentang HAM Pasal 12
“Setiap orang berhak atas perlindungan bagi pengembangan pribadinya, untuk memperoleh pendidikan, mencerdaskan dirinya, dan meningkatkan kualitas hidupnya agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa, bertanggung jawab, berakhlak mulia, bahagia, dan sejahtera sesuai dengan hak asasi manusia”
UU No.2 Tahun 1985
Tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya, yaitu bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, memiliki pengetahuan, sehat jasmani dan rohani, memiliki budi pekerti luhur, mandiri, kepribadian yang mantap, dan bertanggung jawab terhadap bangsa.
ADVERTISEMENT
Permasalahan Tujuan Pendidikan
Setiap individu berhak dan layak untuk mendapatkan pendidikan , namun memang tidak semua bisa mendapatkan pendidikan. Di mana faktanya dengan pendidikan membuat orang miskin semakin di miskinkan. Apa lagi dengan sudah waktunya menginjakan kaki di perguruan tinggi, akan muncul pikiran untuk melanjutkan pendidikan atau lebih memilih bekerja.
Dengan persaingan seleksi begitu ketat dan kuota beasiswa yang sedikit sehingga tidak jarang membuat sebagian besar pesaing pesimis. Bagi orang kaya mereka akan dengan mudah mendaftar dengan jalur mandiri dengan pilihan jurusan jurusan yang mudah mereka pilih, namun bagi orang-orang miskin mereka butuh persaingan terlebih dulu untuk mendapatkan pendidikan mereka.
Tenaga pendidik
Realitanya sekarang banyak tenaga pendidik yang dianggap profesional dan kompeten namun mereka tidak bisa bersikap adil kepada peserta didiknya, ada sikap membedakan mana murit pandai dan mana murid kurang pandai contohnya saja guru akan lebih sering mengajak ngobrol murid yang lebih pandai.
ADVERTISEMENT
Dan bahkan ada suatu sekolah yang menerapkan kelas unggulan dan kelas reguler, bukankah ini akan menjadi sebuah ketimpangan , murid-murid pandai mendapat fasilitas lebih sedangkan murid yang kurang pandai mendapat fasilitas yang biasa saja. Apakah ini tidak bertolak belakang dengan tujuan pendidikan yang seharusnya mencerdaskan kehidupan.
Ini yang menjadi permasalahan apakah pendidikan itu soal kebebasan hak asasi untuk di dapatkan, atau soal sebuah kompetisi untuk di dapatkan. Inilah yang menjadi pilihan yang akan merubah masa depan, semoga pendidikan di indonesia menjadi lebih baik dan apa yang dipilih menjadi pilihan yang terbaik dengan keputusan-keputusan terbaik.