Diplomasi Kuliner Aceh di Jabodetabek

Konten dari Pengguna
24 Oktober 2021 12:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari WISATA KULINER tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pondok Mie Aceh Bangladesh Foto: Azalia Amadea/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pondok Mie Aceh Bangladesh Foto: Azalia Amadea/Kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sahabat Kuliner Aceh, sebuah komunitas untuk promosi dan diplomasi kuliner Aceh Jabodetabek mengadakan acara bertajuk “Diplomasi Kuliner Aceh untuk Kesejahteraan dan Perdamaian” yang digelar di La Vanoise de Village Sentul City, Bogor, Jawa barat pada Minggu (24/10).
ADVERTISEMENT
Acara ini menurut House Sahabat Kuliner Aceh, J. Kamal Farza akan disiarkan langsung melalui Instagram Live @sahabatkulineraceh mulai pukul 11.00-14.00 WIB.
Acara yang dihadiri sejumlah tokoh asal Aceh seperti Mantan Ketua Komnas HAM RI, Ifdhal Kasim, Ketua DPP Partai Nasdem Teuku Taufiqulhadi, mantan Direktur BPN RI Lukman Hakim, mantan Kepala BNN Jakarta Selatan, Kombes Mohammad Nasrun, Koordinator Nasional Tim Pembela Jokowi H Nazaruddin Ibrahim, Ketua Himpunan Pengusaha Nahdliyin DKI Jakarta Samsul B Ibrahim.
Turut hadir pula, Direktur Keuangan TNI AD, Brigjen Temas, Direktur Kelembaan PT Pos Indonesia Nezar Patria, mantan Staf Khusus Gubernur Aceh Fakhrulsyah Mega, Kepala Cabang Utama BNI Depok Wahjudy, Advokat Mahmuddin Achmad, Seniman Udnu Adnan Ilyas, Tokoh Seni Budaya, Benny Poelem serta sejumlah pengusaha dan pegiat kuliner Aceh di Jabodetabek.
ADVERTISEMENT
Acara diimulai dengan menu pembuka yakbu sarapan pagi jam 08.30, kopi, the tarek, buleukat kuneng, timphan dan pisang goreng alias bada. Menu siang Kuah Beulangong, ayam tangkap, sambal sabee, udeung tumeh, suree belado dan sie itek puteh, dan kanji rumba. Tak lupa bohtimon krok, boh peutek dan semangka, Rujak Aceh, ketupek dan tapai tapee serta aneka makanan ringan.
Sajian teh dari berbagai daerah Foto: Shutterstock
Samsul B Ibrahim mengatakan diplomasi kuliner ini kita lakukan untuk mempromosikan kuliner Aceh secara sistematis dan terencana, agar dunia tahu bahwa ada warisan tradisional yang sangat layak diperhatikan yaitu kuliner Aceh.
“Kita berterimakasih kepada generasi pendahulu yang sudah berusaha menciptakan kuliner-kuliner enak, sehingga sekarang saatnya generasi muda berkontribusi untuk melestarikan dan mengembangkan,” ujar pengusaha yang bergiat di cafe dan resto ini.
ADVERTISEMENT
Ifdhal Kasim menambahkan, kuliner adalah cara yang paling netral untuk berdiplomasi, bahwa semua orang menyukai kuliner dan ini akan dikembangkan terus untuk memperkenalkan Aceh yang indah, ramah dan bersahabat.
“Kita akan terus menggiatkan diplomasi ini, untuk lebih memperkenalkan lagi Aceh, untuk kemaslahatan manusia, kesejahteraan rakyat dan kehidupan yang lebih kondusif di Aceh,” ujar Penasehat Kapolri bidang Hak Asasi Manusia ini.
“Jika masyarakat ingin berpartisipasi dalam kegiatan ini, bisa buka Instagram dan tunn in di akun @sahabatkulineraceh,” saran Kamal Farza, yang juga advokat di Jakarta ini.