Potensi Samarinda sebagai Laboratorium Alam Kebumian Kelas Dunia

Wisnu Ismunandar
Dosen Teknik Geologi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
Konten dari Pengguna
20 Desember 2023 7:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wisnu Ismunandar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto : Kegiatan fieldtrip oleh GTA Consulting melibatkan peserta dari luar negeri membahas kondisi geologi cekungan Kutai di Bukit Batuputih Samarinda. (Sumber : Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Foto : Kegiatan fieldtrip oleh GTA Consulting melibatkan peserta dari luar negeri membahas kondisi geologi cekungan Kutai di Bukit Batuputih Samarinda. (Sumber : Istimewa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kekayaan sumberdaya alam bidang energi dan mineral Indonesia sudah termahsyur dikenal seluruh dunia mulai dari masa Hindia Belanda hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, dalam bidang energi, indonesia pun memegang cadangan terbesar untuk nikel laterit dan menjadi salah satu negara pemasok utama batubara di dunia serta memiliki potensi besar untuk sumberdaya migas dan panasbumi. Potensi kekayaan alam yang melimpah tersebut tentunya dihasilkan oleh pengaruh kondisi geologi yang melibatkan pembentukan batuan serta struktur geologi.
Dalam upaya pengoptimalan pemberdayaan potensi sumberdaya alam tersebut juga harus didukung dengan peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang unggul terutama pada bidang Pendidikan. Dengan kondisi geologi yang begitu kaya dan kompleks sangat memungkinkan Indonesia menjadi pusat belajar ilmu kebumian tidak hanya tingkat nasional tapi bahkan tingkat dunia.
Pada perkembangan pendidikan kebumian saat ini telah digunakan beberapa area yang sering digunakan untuk kuliah lapangan hingga pembelajaran pemetaan geologi di antaranya adalah berada di Bayat, Jawa Tengah, dan Karangsambung Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Lokasi tersebut dipilih karena memiliki kompleksitas geologi yang tinggi serta akses lapangan yang aman dan mudah. Sebenarnya masih banyak lagi daerah di Indonesia yang berpotensi menjadi laboratorium alam kebumian salah satunya yang menarik berada di Samarinda Kalimantan Timur.
Samarinda merupakan salah satu area wajib untuk menjadi lokasi fieldtrip para geosaintis terutama yang bersinggungan langsung dengan bidang migas dan batubara yang berasosiasi dengan sebaran pola pembentukan batuan sedimen dan struktur geologi. Adapun kegiatan fieldtrip tersebut tidak hanya melibatkan geosaintis dari dalam negeri namun juga luar negeri.
Hal ini dikarenakan kondisi geologi Samarinda yang begitu ideal terutama untuk pengamatan dan pembelajaran objek geologi di lapangan disertai dengan akses ke lapangan yang mudah bahkan tak jarang singkapan yang ideal sangat mudah dijumpai di tepi jalan raya. Selain itu, tak jauh dari timur kota Samarinda terdapat Delta Mahakam yang merupakan salah satu model delta tingkat dunia.
Gambar : Fenomena Delta Mahakam yang berada dibagian timur kota Samarinda. (Sumber : Google Earth)
Secara geologi, objek geologi yang terdapat di Kota Samarinda memiliki arti penting sebagai bukti terkait proses geologi lampau yang berperan dalam pembentukan Cekungan Kutai bagian bawah yang berumur miosen (Moss & Chamber, 1998). Cekungan Kutai sendiri merupakan salah satu cekungan yang memiliki potensi cadangan batubara dan migas di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Adapun objek geologi yang paling ikonik di Samarinda adalah keberadaan Antiklinorium Samarinda berupa struktur geologi yang terdiri dari beberapa lipatan antiklin dan sinklin yang kemudian membentuk kelurusan perbukitan memanjang.
Selain itu Samarinda juga memiliki beragam jenis batuan sedimen, struktur sedimen, fosil jejak hingga foram besar, yang mewakili setiap fasies lingkungan pengendapan yang berbeda serta fenomena unik mud volcano yang dipengaruhi oleh struktur geologi.
Sehingga dengan kondisi geologi yang spesifik tersebut menjadikan Kota Samarinda memiliki warisan geologi yang ke depannya bisa dikembangkan terutama terkait regulasi, aturan, dan pengelolaan untuk menjadi kawasan edukasi yang komersil hingga menjadi sumber pendapatan alternatif daerah yang selama ini banyak bergantung pada eksploitasi kegiatan pertambangan.
Foto : Bukti organisme laut purba di Bukit Batuputih Samarinda yang termasuk dalam Formasi Pulau Balang berumur miosen tengah (sekitar 15 juta tahun yang lalu). (Sumber : Istimewa)
Namun disisi lain, keberadaan objek-objek geologi berharga tersebut terus menerus tergusur dan terancam oleh aktivitas penambangan yang terus berlangsung. Contohnya adalah kondisi Batuputih yang kaya akan fosil laut dangkal yang berumur jutaan tahun semakin tergerus habis oleh kegiatan penambangan local, sehingga kondisi ini dikhawatirkan dapat menghilangkan eksistensi keberadaan singkapan batuan yang memiliki nilai warisan geologi yang tinggi bagi bidang kebumian.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, dengan potensi kekayaan warisan geologi tersebut sangat disayangkan apabila segenap stakeholder di tatanan pemerintahan hingga pendidikan tidak memanfaatkan potensi positif ini. Perlu adanya sinergi antara pemerintah, instansi pendidikan hingga kalangan industri untuk berkolaborasi memaksimalkan potensi kekayaan warisan geologi di Samarinda melalui kegiatan penelitian, konservasi, hingga pembuatan kebijakan, sehingga diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan alternatif bagi Kota Samarinda.