news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

e-KTP, Barang Langka yang Kini Diburu Warga

20 Oktober 2017 14:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Blanko KTP elektronik (Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)
zoom-in-whitePerbesar
Blanko KTP elektronik (Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)
ADVERTISEMENT
Pagi ini kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menampakkan wajah yang tak biasa. Tetap ada lautan manusia namun mereka tak ingin berlibur.
ADVERTISEMENT
Teriknya matahari, guyuran hujan tak membuat ribuan warga dari Jabodetabek hilang asa demi mendapatkan sebuah barang yang setahun ke belakang menjadi barang langka. Sedari pagi mereka rela berdesak-desakan membentuk antrean mengular untuk mendapatkan barang langka tersebut.
Tercatat ada sekitar 5.000 warga yang rela berjemur dan bermandikan hujan untuk mendapatkan barang yang sulit didapat itu. Rasa-rasanya peristiwa hari ini mirip dengan kejadian sekelompok masyarakat di suatu tempat yang harus antre berjam-jam untuk mendapatkan air bersih.
Agak berlebihan? Coba kamu tengok gambar berikut.
Antre e-KTP di TMII (Foto: ANTARA/Aprilio Akbar)
zoom-in-whitePerbesar
Antre e-KTP di TMII (Foto: ANTARA/Aprilio Akbar)
Antre e-KTP di TMII (Foto: ANTARA/Aprilio Akbar)
zoom-in-whitePerbesar
Antre e-KTP di TMII (Foto: ANTARA/Aprilio Akbar)
Bagaimana? Sudah merasakan keriwehan di sana?
5.000 warga tersebut bukan mengantre untuk mendapatkan barang langka seperti BBM ataupun air. Mereka tengah menunggu giliran untuk mendapatkan identitas. Ya hanya sekadar identitas bernama e-KTP dalam acara Nusantara Expo dan Forum 2017 di Keong Mas.
ADVERTISEMENT
Mungkin 5.000 orang tersebut menjadi representasi dari jutaan warga di Indonesia yang telah lama menunggu kepastian akan mendapatkan e-KTP. Ada yang sudah menunggu 1 bulan, 6 bulan mungkin 1 tahun bahkan sampai 4 tahun.
"Saya dari Cileungsi, udah nunggu 2 tahun enggak dapat-dapat e-KTP. Saya tahu bisa bikin cepet di sini ya ke sini," kata Hesti yang sudah berangkat ke TMII sejak pagi buta.
Hesti jengah. Daripada harus menunggu lebih lama lagi, ia lebih memilih bergerak meski harus berdesak-desakan.
Warga lainnya asal Pondok Gede, Budi juga merasa aneh dengan apa yang ia lakukan saat ini kenapa bisa terjadi. Budi menyayangkan sulitnya mendapatkan e-KTP.
Warga mengantre e-KTP di TMII (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Warga mengantre e-KTP di TMII (Foto: Aria Pradana/kumparan)
Baginya, pemerintah jangan dulu membangun insfrastruktur sana-sini sebelum urusan paling vital seperti identitas rakyat saja belum terurus.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah bisa kok mempercepat pembangunan tol di mana-mana. Persoalan e-KTP juga harusnya bisa dipercepat," ujar Budi berkeluh kesah.
Ada lagi cerita dari Siswantoro (53). Warga asal Lubang Buaya, Jakarta Timur, ini lebih beruntung. Kemarin, ia sengaja datang terlebih dahulu untuk menyerahkan berkas persyaratan.
Baginya, mengurus e-KTP di sini jauh lebih cepat dibanding harus ke kelurahan.
"Saya datang dari pukul 07.00 WIB untuk mengambil e-KTP yang sudah jadi. Saya kemarin sudah antre dan menyerahkan persyaratan, nah hari ini tinggal ambil," katanya.
Siswantoro mendapatkan e-KTP (Foto: Adhim Mugni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Siswantoro mendapatkan e-KTP (Foto: Adhim Mugni/kumparan)
Di sisi lain, pemerintah mengaku tak menyangka bahwa masyarakat begitu menunggu e-KTP. Expo yang dihelat di TMII sebenarnya bukan untuk mengakomodir ribuan orang.
"Untuk pencetakan saya sarankan tetap ke dinas dukcapil masing-masing, yang di Taman Mini hanya untuk perekaman saja," ucap Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh dalam pesan singkat.
ADVERTISEMENT
Lho? Bagaimana menurutmu?
Reporter: Adhim Mugni Mubarok