IPB Tanggapi Kritik Jokowi: Komitmen Kami Tetap Sejahterakan Petani

6 September 2017 14:54 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi di Dies Natalis IPB (Foto: Dok. Humas IPB)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di Dies Natalis IPB (Foto: Dok. Humas IPB)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo meminta Institut Pertanian Bogor (IPB) secara aktif menyiapkan petani agar menjadi raja di industri Tanah Air. Jokowi tak ingin lulusan IPB justru banyak yang menjadi bankir.
ADVERTISEMENT
"Petani itu harus memiliki dari hulu sampai hilir. Proses itu harus kita siapkan, korporasi itu harus kita siapkan. Saya memiliki keyakinan, IPB punya kemampuan untuk menyiapkan petani-petani ke arah itu," ujar Jokowi saat berorasi di Graha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Rabu (6/9)
"Yang hadir di sini, mahasiswa-mahasiswa yang berpikiran modern yang mau terjun ke lapangan untuk kerja di sawah, di pertanian. Maaf Pak Rektor, tapi mahasiswa IPB banyak yang bekerja di bank, saya cek direksi-direksi perbankan BUMN itu yang banyak dari IPB," tuturnya.
Bagaimana tanggapan IPB?
Rektor IPB, Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc mengatakan IPB berupaya untuk terus berperan sebagai penggerak prima pengarusutamaan pertanian dalam pembangunan di Indonesia. Dalam momentum Dies Natalis IPB ke-54 ini, ia menyebut IPB masih terus menyumbangkan gagasan terkait pertanian untuk bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Pada usia IPB yang ke-54 ini, IPB telah mengukir berbagai prestasi membanggakan, melahirkan berbagai ide, gagasan dan karya nyata, inovasi, sebagai upaya untuk mengembangkan pertanian Indonesia serta mewujudkan sistem pertanian yang tangguh," kata Herry dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan (kumparan.com).
"Melalui pendidikan pertanian dihasilkan teknologi budidaya yang baik, inovasi teknologi pertanian, dan berbagai pemikiran sebagai dasar kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan petani,” imbuh dia.
Jokowi di Dies Natalis IPB (Foto: Dok. Humas IPB)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di Dies Natalis IPB (Foto: Dok. Humas IPB)
Ia menegaskan seluruh sivitas akademika, para alumni, para pemangku kepentingan, dan masyarakat Indonesia selalu diingatkan untuk kembali merenungkan sejarah dan latar belakang berdirinya IPB. IPB didirikan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang pertanian untuk menciptakan kedaulatan pangan nasional.
“Kita bersama perlu mengingat kembali bahwa IPB didirikan dengan gagasan dan visi para founding fathers bangsa Indonesia yang memandang pendidikan tinggi pertanian amat penting dalam mewujudkan bangsa yang adil, makmur dan sejahtera," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, salah satu peran IPB dalam mewujudkan kedaulatan pangan adalah menghasilkan benih yang berkualitas. Setelah melalui pemuliaan bertahun-tahun, Dr. Ir. Hajrial Aswidinnoor menghasilkan varietas padi tipe baru yang diberi nama IPB3S.
“Untuk pengembangan start-up industri benih IPB3S, kami memperoleh dana APBN melalui program dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk menghasilkan benih dasar,” katanya.
Saat ini IPB telah berhasil memproduksi benih dasar padi IPB3S sekitar 180 ton yang siap disebarkan kepada para penangkar benih di berbagai daerah di seluruh tanah air. Para penangkar tersebut diharapkan dapat memperbanyak benih tersebut untuk menghasilkan benih sebar.
"Diharapkan nanti dihasilkan 30 ribu ton benih IPB3S sebar yang dapat memenuhi kebutuhan benih padi untuk sawah seluas satu juta hektare. Dari data hasil panen di beberapa lokasi diketahui bahwa produktivitas rata-rata padi IPB3S adalah 8,4 ton gabah kering panen per hektare," bebernya.
Gedung Rektorat IPB. (Foto: IPB.ac.id)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Rektorat IPB. (Foto: IPB.ac.id)
Ia juga menyampaikan kepada Presiden bahwa IPB telah melakukan kerjasama dengan 15 kabupaten di 8 provinsi yang mempunyai program Kabupaten Mandiri Benih, antara lain Kabupaten Bogor, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Garut, Banggai, Kendal, Jember, Klaten, Bireun, Pasaman Barat, Barito Kuala, Kapuas, Lombok Barat, dan Merauke. Program Mandiri Benih ini dapat dilaksanakan mulai tingkat desa, kabupaten hingga provinsi.
ADVERTISEMENT
"Untuk itu, kami berharap dukungan pemerintah dalam bentuk kebijakan yang menempatkan kelompok tani menjadi penangkar benih dan produsen benih dalam rangka pengadaan benih nasional. Berbagai varietas unggul yang telah dihasilkan oleh berbagai perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat digunakan untuk keberhasilan program ini," urai dia.
"Hal ini akan lebih menjamin pengadaan benih tepat mutu, tepat waktu, dan tepat jumlah, sekaligus meningkatkan pendapatan petani dan memperkuat kelembagaan kelompok tani, terutama kelompok tani penangkar benih," sambungnya.
Selain Jokowi, turut hadir dalam acara ini sejumlah pejabat seperti Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohammad Nasir, Menteri Sekretaris Negara, Prof. Dr. Supraktino, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, Walikota Bogor, Bima Arya, Gubernur Nangro Aceh Darussalam, Irwandi Yusuf, Bupati Banggai,Ir. Herwin Yatim, Bupati Marauke, Frederikus Gebze, Bupati Bogor, Nurhayanti dan ribuan akademisi IPB baik mahasiswa maupun dosen.
ADVERTISEMENT