Jangan Bully Anak SD yang Mengaku Diculik

15 September 2017 10:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KPAI Sambangi SD N 01 Pagi Tanjung Duren (Foto: Kelik Wahyu Nugroho/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
KPAI Sambangi SD N 01 Pagi Tanjung Duren (Foto: Kelik Wahyu Nugroho/kumparan)
ADVERTISEMENT
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jumat (15/9) pagi mendatangi SDN 01 Pagi Tanjung Duren, Jakarta Barat, untuk memberikan perlindungan dan pengawasan kepada tiga siswi korban hoax penculikan anak di lingkungan sekolah tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya banyak masukan, anak ini diberikan penghargaan, karena mereka telah melakukan proteksi dan deteksi dini penculikan anak," ujar Ai Maryati Solihah, Komisioner KPAI Bidang Trafficking dan Eksploitasi, di SD N 01 Tanjung Duren, Jakarta Barat, Jumat (15/9).
Namun Maryati menyayangkan tersebarnya video hoax kisah penculikan tiga siswi kelas IV tersebut di media sosial. Menurutnya ketiga siswi tersebut kini menjadi korban hoax dan dapat dibully oleh lingkungan sekitarnya.
"Ada kelalaian pihak lain karena video sempat tersebar, anak jadi korban hoax ini kalau dibiarkan bisa dibully," imbuh Maryati.
Saat ini pihak KPAI dan pihak sekolah dan komite sekolah tengah mendiskusikan secara tertutup kasus ini.
Sebelumya tiga siswi SDN 01 Pagi Tanjung Duren berinisial PIS, S, dan SF mengaku akan diculik di lingkungan sekitar sekolahnya. Namun karena PIS menggigit tangan penculik, ketiga siswi ini berhasil melarikan diri.
ADVERTISEMENT
Setelah adanya pemeriksaan dari tim gabungan dari Sat Reskrim Polres Jakarta Barat dan Polsek Tanjung Duren di Tempat Kejadian Perkara (TKP) mengungkapkan peristiwa yang dikisahkan ketiga siswi tersebut yang videonya viral di media sosial ternyata hoax.
Ilustrasi Penculikan  (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penculikan (Foto: Shutterstock)