Lahan Seluas 64 Hektare di Kabupaten Aceh Besar Terbakar

25 Juli 2017 12:19 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Titik Api di Aceh. (Foto: Dok. BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Titik Api di Aceh. (Foto: Dok. BNPB)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cuaca kering yang melanda wilayah Aceh telah menyebabkan kebakaran hutan dan lahan. Lahan seluas 64 hektare di Kabupaten Aceh Besar terbakar menimbulkan asap dan mengganggu kesehatan masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Tiga warga di Kabupaten Aceh Barat terpaksa harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh, Minggu (23/7) malam, karena mengalami gangguan pernafasan akibat kabut asap yang ditimbulkan dari kebakaran lahan yang tersebar di lima Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/7).
Titik Api di Aceh. (Foto: Dok. BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Titik Api di Aceh. (Foto: Dok. BNPB)
Menurut keterangan Sutopo, kebakaran lahan melanda lima kecamatan di Aceh Besar. Lima kecamatan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kecamatan Woyla lahan seluas sekitar 5 Ha terbakar di Desa Darul Huda dan Desa Gle Siblah
2. Kecamatan Meureubo seluas sekitar 15 Ha di Desa  Peunanga Cut Ujong
3. Kecamatan Sama Tiga seluas sekitar 10 hektar di Desa Cot Simeureng dan Desa Suak Pante Breh
ADVERTISEMENT
4. Kecamatan Johan Pahlawan seluas sekitar 19 Ha di Desa Suak Raya, Desa Suak Nie, Desa Leuhan dan Desa Gampa
5. Kecamatan Arongan Lambalek lahan terbakar seluas 15 Ha di Desa Seuneubok Teungoh.
Titik Api di Aceh. (Foto: Dok. BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Titik Api di Aceh. (Foto: Dok. BNPB)
Ia menambahkan, kebakaran lahan disebabkan masyarakat membersihkan lahan dengan cara membakar, sehingga api menyebar ke lahan lain. Kebakaran terjadi sejak Selasa (18/7) dan sampai saat ini di beberapa titik masih terbakar pada lahan gambut dan lahan mineral.
"Upaya pemadaman terus dilakukan oleh BPBD Aceh Barat, BPBA, TNI, Polri, Basarnas, RAPI, Damkar, relawan dan masyarakat. Mobil pemadam kebakaran, tangki air, mobil water canan Polres Aceh Besar, pompa air dikerahkan untuk memadamkan api. BPBD telah membagikan masker dan makanan siap saji kepada masyarakat," beber Sutopo.
ADVERTISEMENT
"Kendala pemadaman kebakaran adalah tidak adanya akses jalan ke lokasi kebakaran, terbatasnya fasilitas mobil pemadam kebakaran dan mobil tangki air, terbatasnya sumber air dari lokasi kebakaran, dan terbatasnya peralatan. Penanganan dilakukan secara manual." sambungnya.
Titik Api di Aceh. (Foto: Dok. BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Titik Api di Aceh. (Foto: Dok. BNPB)
Menurut pantauan satelit Aqua, Terra, dan SNNP dari LAPAN menunjukkan adanya 170 titik panas (hotpsot) untuk kategori sedang (dengan tingkat kepercayaan 30-79%) dan tinggi (tingkat kepercayaan lebih 80%) di wilayah Indonesia pada Senin (24/7/2017) malam. Terdeteksi 35 hotspot di Aceh yang tersebar di Kabupaten Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Tengah, Aceh Jaya, Aceh Besar, dan Gayo Lues.
Sebaran hotspot di daerah lain adalah sebagai berikut (jumlah titik):
1. Sulawesi Selatan 2
2. Kalimantan Selatan 8
ADVERTISEMENT
3. Nusa Tenggara Barat 8
4. Nusa Tenggara Timur 44
5. Sulawesi Tengah 5
6. Kalimantan Timur 6
7. Kalimantan Utara 1
8. Lampung 2
9. Sumatera Utara 3
10. Jawa Timur 9
11. Sulawesi Barat 1
12. Kalimantan Tengah 8
13. Kalimantan Barat 21
14. Bengkulu 4
15. Jambi 1
16. Sumatera Barat 3
17. Riau 5
18. Sumatera Selatan 1.
Sutopo mengatakan, ancaman kebakaran hutan dan lahan akan terus menigkat seiring dengan normalnya musim kemarau. Puncak musim kemarau diprediksikan pada Agustus dan September sehingga ancaman kebakaran hutan dan lahan, dan kekeringan akan meningkat.
"Pemerintah dan pemda terus meningkatkan sosialisasi, patroli dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Pencegahan lebih efektif dibandingkan dengan pemadaman kebakaran hutan dan lahan," tutup dia.
Titik Api di Aceh. (Foto: Dok. BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Titik Api di Aceh. (Foto: Dok. BNPB)
ADVERTISEMENT