news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mencegah Keretakan Rumah Tangga karena Masalah Finansial

3 Agustus 2017 11:27 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pingkan C. Rumondor. (Foto: D.N Mustika Sari/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pingkan C. Rumondor. (Foto: D.N Mustika Sari/kumparan)
ADVERTISEMENT
Masalah finansial tak jarang menjadi pemicu retaknya hubungan dua insan yang tengah membangun bahtera rumah tangga. Bagaimana solusinya?
ADVERTISEMENT
Bukan hanya karena kurangnya finansial di dalam keluarga tersebut, namun juga cekcok seringkali timbul karena adanya ketidakterbukaan antar pasangan mengenai masalah finansial itu sendiri.
Pingkan C. Rumondor, seorang psikolog, dalam presentasinya di konferensi tahunan Wealth Wisdom dari Bank Permata menjelaskan mengapa perpecahan rumah tangga dapat terjadi dalam keluarga karena ekonomi. Ia juga menguraikan bagaimana cara mengatasinya.
"Keributan dalam rumah tangga itu bisa muncul karena adanya perbedaan perilaku dari pria dan wanita," ungkap Pingkan di Hotel Ritz-Carlton, SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (3/8).
Menurut Pingkan, laki-laki yang memiliki kewajiban mencari nafkah lebih mampu untuk mengelola keuangan. Sedangkan perempuan lebih impulsif menggunakan keuangan dan sulit untuk mengelolanya.
Hal lain yang menyebabkan keributan tersebut adalah perbedaan pandangan suami dan istri dalam menilai uang dalam keluarga itu sendiri.
ADVERTISEMENT
"Misalnya istri berpikir kalau uang itu untuk belanja dan segala keperluan rumah. Sedangkan suami berpikir jika uang itu adalah untuk investasi," jelasnya.
Lalu bagaimana menghindari konflik dalam keluarga karena permasalahan finansial?
"Perlu adanya sebuah sistem keluarga dan finansial," kata Pingkan.
Sistem keluarga itu sendiri berfungsi sebagai pondasi awal dalam menentukan segala hal yang berkaitan dengan interaksi dalam keluarga dan dampaknya, termasuk dalam aspek finansial.
"Awalnya kita mulai dulu dari nilai keuangan itu sendiri, lalu buatlah sebuah tujuan, kemudikan menyiapkan goals, lalu turun menjadi sebuah sikap, sehingga akhirnya masing-masing pasangan bisa menghargai uang," tutupnya.