Menhub Jajal Aplikasi Moovit untuk Bandingkan Tiga Moda Transportasi

26 Juni 2017 15:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Budi Karya di dalam KRL Palmerah - Kebayoran. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Budi Karya di dalam KRL Palmerah - Kebayoran. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi hari ini menjajal aplikasi Moovit dengan menggunakan tiga moda transportasi. Pertama, menggunakan commuter line Jabodetabek dari stasiun Palmerah ke Kebayoran. Kedua, menggunakan Kopaja jurusan Rempoa-Blok M. Ketiga, menggunakan TransJakarta jurusan Blok M- Kota.
ADVERTISEMENT
Aplikasi ini dapat memberikan informasi kepada pengguna mengenai moda transportasi apa yang paling tepat digunakan untuk pergi ke tujuan tertentu. Aplkasi ini akan membandingkan bagaimana mencapai tujuan dengan tiga moda, commuter line, Kopaja, atau TransJakarta. Informasi yang diberikan termasuk durasi serta kecepatan.
Informasi mengenai kombinasi 3 moda transportasi juga bisa diberikan jika pengguna ingin menggunakan 3 jenis transportasi yang berbeda. Saat menjajal, Budi Karya mencoba langsung 3 moda.
"Saya ingin ke kantor Kemenhub dengan menggunakan 3 moda melalui aplikasi Moovit," kata Budi di Stasiun Palmerah, Jakarta Barat, Senin (26/6).
Menurut Budi, pemerintah selalu berusaha untuk mengembangkan sarana transportasi, tetapi semua itu tidak akan maksimal apabila tidak ada suatu aplikasi yang memudahkan pengguna.
ADVERTISEMENT
"Nah sekarang ini BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek) dan Moovit sudah bekerjasama untuk diaplikasikan di kota Jakarta. Satu aplikasi yang bisa digunakan untuk mengetahui antar moda dari Kopaja kereta api Transjakarta LRT MRT dan sebagainya," terangnya.
Budi Karya di dalam Metro Mini. (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Budi Karya di dalam Metro Mini. (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
Aplikasi Moovit, aplikasi pemandu perjalanan dengan angkutan umum ini, sudah digunakan 70 juta pengguna di 75 negara.
"Saya apresiasi Moovit karena ini tidak ada uang pemerintah di sini. Jadi adalah suatu usaha swasta dimana Moovit sudah digunakan di 75 negara dan 1300 kota," katanya.
"Nah dengan adanya ini pasti melengkapi konektivitas satu moda ke moda yang lain," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Moovit Indonesia Teguh Trianung mengatakan, aplikasi Moovit merupakan aplikasi khusus untuk angkutan umum saja.
ADVERTISEMENT
"Jadi berbeda dengan yang lain. Kami harus melakukan plotting di seluruh trayek Jabodetabek," kata Teguh di tempat yang sama.
Menurut Teguh, sebanyak 612 rute trayek telah tersedia di aplikasi tersebut. Dan setiap waktu akan terus dilakukan update dari masing-masing operator.
"Ini merupakan feeding rute-rute yang update. Fokus Jabodetabek, kami terus ingin meningkatkan diri untuk berjibaku dan ini adalah jawaban dari negeri ini," katanya.
"Mereka (user) bisa memberikan masukan dan feedback. Rute-rute bisa dipilih secara paling populer," lanjut dia.