news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Menyusuri 'Desa Hantu' di Kaki Gunung Agung

6 Oktober 2017 19:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pasca penetapan status Gunung Agung pada level awas sejak 22 September lalu, 28 desa di sekitar lereng Gunung Agung terpaksa ditinggal warga mengungsi ke ratusan titik pengungsian yang tersebar di 5 Kabupaten/Kota.
ADVERTISEMENT
Desa terlihat sepi dari aktivitas warga, hanya hewan peliharaan seperti anjing yang masih berkeliaran di desa. Meski tentunya masih ada segelintir warga yang memilih bertahan.
Desa Besakih yang terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem merupakan desa yang paling ramai pada waktu normal dikunjungi wisatawan. Karena di desa ini terdapat objek wisata Pura Besakih yang terletak di lereng gunung dengan radius 7 kilometer dari kawah Gunung Agung.
Namun dalam dua pekan terakhir, jalanan desa dan rumah penduduk sepi karena ditinggal penduduk mengungsi karena khawatir Gunung Agung Meletus. Dalam dua pekan terakhir ini, Desa Besakih bak desa hantu yang tak berpenghuni.
Kawasan desa dalam radius 9 kilometer ini pun telah dipasang rambu peringatan atau larangan dari aktivitas warga maupun wisatawan. Pemerintah tak mau kecolongan seperti 54 tahun lalu. Tak ada persiapan, letusan Gunung Agung di tahun 1963 menyebabkan banyak nyawa melayang.
Asap kawah Gunung Agung. (Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana)
Tak hanya rumah yang sepi, bangunan sekolah dasar di wilayah Besakih inipun terlihat kosong tanpa aktivitas karena siswa ikut orang tuanya mengungsi. Mereka mengungsi hingga desa tersebut benar-benar sepi.
ADVERTISEMENT
Entah sampai kapan desa ini kembali dihuni penduduk karena pasca penetapan status awas, masih menyisakan kekhawatiran bagi warga. Namun sejumlah warga terlihat kembali pada siang hari hanya sekadar mengecek anjing peliharaan dan rumah karena khawatir ada oknum yang ingin manfaatkan kondisi desa yang sepi.
Tak hanya Desa Besakih, 27 desa lainnya pun terlihat kosong. Gunung Agung yang tertidur selama 54 tahun ini kembali menunjukkan 'eksistensinya'.
Pemandangan yang sama terlihat di wilayah Kelurahan Padang Kerta, Kecamatan Karangasem. Rumah warga terlihat dikunci oleh pemiliknya karena ditinggala mengungsi. Selain rumah warga, Pura Dalem atau Pura Desa Padang Kerta juga tak memperlihatkan aktivitas sembahyang warga Bali seperti biasanya.
Benar-benar seperti Desa Hantu yang tak berpenghuni.
ADVERTISEMENT