Monyet Ekor Panjang Mulai Turun dari Gunung Merapi

24 Mei 2018 11:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puncak Gunung Merapi (Foto: youtube)
zoom-in-whitePerbesar
Puncak Gunung Merapi (Foto: youtube)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa monyet ekor panjang turun dari habitatnya di Gunung Merapi. Penampakan monyet ekor panjang tersebut juga terlihat di Kantor Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) di Jalan Kaliurang Km 22, Hargobinangun, Pakem, Sleman, yang berjarak 8 Km dari Gunung Merapi, Kamis (24/5).
ADVERTISEMENT
Monyet ekor panjang tersebut masuk di halaman belakang kantor dan makan sejumlah buah pepaya dan bunga turi.
Kepala Balai TNGM Ammy Nurwati saat dijumpai di kantornya menjelaskan, turunnya monyet-monyet tersebut dimungkinkan karena dua hal bisa karena lapar atau mulai tidak nyaman dengan erupsi Merapi. "Mungkin sudah mulai nyaman atau lapar dan mencari makan. Tadi juga ada tiga monyet jantan muda di belakang kantor," jelas Ammy kepada wartawan, Rabu (24/5).
Ammy pun mengimbau kepada masyarakat agar bijak menanggapi fenomena tersebut dan diimbau juga tidak menyiksa satwa tersebut. "Intinya biarkan jangan dimatikan. Kita butuh ruang, mereka (juga) butuh ruang," ujar dia.
Monyet ekor panjang di Balai Taman Nasional. (Foto: Kumparan / Arfiansyah Panji Purnandaru)
zoom-in-whitePerbesar
Monyet ekor panjang di Balai Taman Nasional. (Foto: Kumparan / Arfiansyah Panji Purnandaru)
Sementara itu, Communication and Legal Section Head Bandara Adisutjipto Liza Anindya menjelaskan, terkait erupsi Merapi pihak bandara akan melakukan koordinasi dengan pihak maskapai penerbangan dan AirNav Indonesia dan bersama sama sesuai tugas dan fungsinya.
ADVERTISEMENT
"Kami juga melakukan paper test untik aerodome observation. Dalam hal ini keputusan closed atau open bandara Adisutjipto due to Volcano activity ini nantinya akan dilkeluarkan oleh Direktorat Navigasi Penerbangan (DNP) Kementerian Perhubungan melalui notam," jelasnya saat dihubungi terpisah.
"Namun demikian jikalaupun ada penundaan penerbangan dan terjadi penumpukan di ruang tunggu, maka kami akan membuka ruang tunggu internasional (pada waktu-waktu yang tidak bersamaan dengan penerbangan internasional) untuk menampung penumpang. Selain itu dalam hal kondisi terburuk bandara harus closed misalnya, Bandara Adisutjipto juga akan menyediakan transportasi antarmoda darat bagi penumpang yang harus melanjutkan perjalanan ke bandara terdekat, misalnya Bandara Adisoemarmo Surakarta ataupun antarmoda ke lokasi lokasi sarana transportasi lainnya misal Stasiun kereta api ataupun Terminal Bis," urai Liza.
ADVERTISEMENT