Nyanyian Terakhir Korban Kecelakaan Ciloto Puncak

30 April 2017 16:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rambu peringatan di sekitar lokasi kecelakaan (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
Ajal tak ada yang tahu. Termasuk bagi mereka yang tengah ada di jalan, mereka tak tahu kapan akan terjadi kecelakaan yang bisa merenggut nyawa.
ADVERTISEMENT
Kejadian kecelakaan di Jalan Raya Puncak-Cianjur, Desa Ciloto, Cianjur, Jawa Barat, Minggu (30/4) pagi juga tak pernah ada yang menduga. Niat bersenang-senang yang sudah direncanakan oleh rombongan Panitia Pemungutan Suara (PPS) wilayah Kelurahan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Pilkada DKI Jakarta 2017, berujung malang. Mereka hendak berwisata melepas penat setelah selesai menggelar pesta demokrasi Pilgub DKI Jakarta, sekaligus membubarkan kepanitiaan.
Bus yang mereka tumpangi remnya blong sehingga menabrak beberapa kendaraan dan warung sebelum akhirnya terperosok ke perkebunan warga. Niat bersenang-senang tak kesampaian.
Salah satu rekan rombongan yang menumpang bus tersebut, Endy Bayuni, menyebut para petugas PPS ingin piknik di Kebun Raya Cibodas. Mereka ingin piknik usahi perhelatan Pilkada DKI berakhir.
ADVERTISEMENT
Endy yang juga Pemred The Jakarta Post itu merupakan salah satu ketua tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah tersebut. Ia juga sempat diundang untuk ikut piknik ke Cibodas namun berhalangan hadir karena ada acara keluarga.
"Mereka panitia pemungut suara Pilkada Jakarta dari Kebayoran Lama Utara. Kemarin kan selesai tugasnya mereka melaksanakan pilkada. Para anggota PPS-nya diundang piknik ke Cibodas sebagai ucapan terima kasih sekalian pembubaran panitia," kata Endy saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Minggu (30/4).
Endy begitu terkejut ketika mendapati kabar ada kecelakaan maut yang merenggut rekan-rekannya tersebut. Pasalnya, hingga pukul 10.00 pagi, mereka masih mengirimkan foto-foto kebahagiaan mereka yang hendak pelesir ke wilayah nan sejuk itu.
"Tadi pagi berangkat. Mereka masih kirim-kirim foto dan WhatsApp-an. Masih seneng seneng. Ada yang karaoke. Pukul 10.00 masih masuk fotonya," ceritanya menyimpan duka.
ADVERTISEMENT
Tak dinyana, lagu yang mereka nyanyikan dalam karaoke itu menjadi lagu terakhir. Pukul 10.30 WIB, bus hilang kendali saat menuruni turunan tajam di Ciloto. Bus tak bisa dikendalikan karena rem blong. Warga Ciloto yang melihat gerak bus yang mencurigakan itu kemudian mengejar bus dengan motor. Warga mengarahkan agar bus banting setir ke kiri yaitu ke arah tebing dan tidak ke arah kanan yang penuh kendaraan lalu lalang.
Tapi nasib bicara lain. Sopir bantir setir ke kanan dan menghantam 4 mobil dan 4 motor. Bersama kendaaan yang lain, bus masuk ke perkebunan warga sedalam 15 meter. Belasan orang terjepit di kendaraannya. Sebanyak 11 orang tewas dan 20 lainnya terluka.
Kondisi bus di area kecelakaan Ciloto. (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
ADVERTISEMENT