Ojek Online di Sukabumi Dilarang Beroperasi

31 Juli 2017 15:37 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengemudi ojek online bersantai di atas JPO. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengemudi ojek online bersantai di atas JPO. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengimbau para penarik ojek maupun taksi online tidak beroperasi sementara. Mengapa?
ADVERTISEMENT
"Imbauan ini kami lakukan untuk antisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti penganiyaan atau bentrokan antara penarik ojek/taksi berbasis daring dengan sopir angkot konvensional," kata Kepala Unit Pelayanan Terpadu Daerah Sukaraja Dishub Kabupaten Sukabumi Suparman seperti dilansir Antara, Senin (31/7).
Ia pun mengimbau dari kedua belah pihak agar bisa menahan diri sampai ada keputusan perihal penolakan adanya angkutan online itu. Rencananya pada Rabu (2/8), Dishub akan kembali mempertemukan perwakilan dari sopir angkot, Kelompok Kerja Usaha Organisasi Angkatan Darat (KKU Organda) dan perusahaan ojek/taksi berbasis aplikasi daring.
Di sisi lain, keberadaan ojek dan taksi online di Kabupaten Sukabumi belum ada izinnya. Perusahaan tersebut hanya mengacu Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 26 Tahun 2017 tentang Angkutan Online, karena saat ini Sukabumi belum memiliki aturan baik Peraturan Bupati maupun Peraturan Daerah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, perusahaan angkutan umum online juga tidak mengajukan izin kepada Dishub sehingga bisa dikatakan kegiatan atau operasi menarik penumpang yang dilakukannya adalah ilegal.
"Kami meminta kepada sopir angkot agar kembali beroperasi karena kasih banyak penumpang yang terlantar dan untuk penarik ojek/taksi online agar tidak beroperasi dahulu sampai ada keputusan pada Rabu (2/8)," ungkap dia.
Sementara Ketua KKU Organda Sukabumi Bajang Guru meminta kepada Dishub Kota/Kabupaten Sukabumi untuk menghentikan dahulu kegiatan ojek dan taksi daring karena dikhawatirkan terjadi perselisihan di jalan raya yang akan memperumit permasalahan.
"Kami juga sudah mengimbau kepada sopir dari seluruh trayek agar kembali lagi menarik penumpang dan jangan melakukan kegiatan yang bisa memicu terjadinya gesekan di lapangan," katanya.
Pasukan pengemudi ojek online GO-JEK. (Foto: www.instagram.com/gojekindonesia/)
zoom-in-whitePerbesar
Pasukan pengemudi ojek online GO-JEK. (Foto: www.instagram.com/gojekindonesia/)
ADVERTISEMENT