Pertemuan Novanto Cs dan Habibie Sepakati Kawal Proses Hukum di KPK

Setya Novanto (Foto: ANTARA/Agung Rajasa)

Sejumlah petinggi Golkar mendatangi kediaman Ketua Dewan Kehormatan Partai Gorkar, BJ Habibie, di Patra Kuningan XIII, Kuningan, Jakarta, Senin (24/7). Pertemuan yang berlangsung sekitar satu setengah jam tersebut membahas perkembangan Partai Golkar pasca penetapan Setya Novanto sebagai tersangka korupsi e-KTP.

"Yang pertama beliau melaporkan kepada Ketua Dewan Kehormatan bahwa ada dua langkah hukum yang akan bisa beliau lakukan," ungkap Ketua Harian Partai Golkar, Nurdin Halid, usai pertemuan.

Nurdin menyebutkan, langkah pertama yang disampaikan adalah mengikuti tahapan proses hukum yang akan berlangsung di KPK. Selain itu, langkah praperadilan, menurut Nurdin, juga diungkapkan Novanto sebagai opsi lain yang bisa dilakukan.

"Setelah mendapatkan pengkajian, pertimbangan, dengan syarat-syarat yang sangat matang, sehingga sampai saat ini beliau belum ada keputusan untuk apakah melakukan praperadilan atau tidak," ujar Nurdin.

Setya Novanto dan Akbar Tandjung (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Nurdin mengungkapkan, Setya Novanto selaku Ketua Umum Golkar juga melaporkan mengenai pekembangan partai kepada Habibie. Menurut Nurdin, laporan tersebut diterima dengan respon yang sangat baik.

"Pertama beliau sangat menjunjung tinggi dan menghargai proses demokrasi yang terjadi di Partai Golkar yang melahirkan Pak Setya Novanto ini sebagai ketum Golkar. Oleh karena itu, beliau juga meminta kepada seluruh kader partai, jangan ada yang berpendapat tidak berdasarkan pada fakta dan jangan ada yang berpendapat yang tidak menguntungkan produktivitas partai," tambahnya.

Setya Novanto temui Habibie (Foto: Antara/Hafidz Mubarak)

Nurdin mengungkapkan, Presiden Republik Indonesia ke-3 tersebut juga menyampaikan agar dalam menjalani prosea hukumnya, Novanto tidak berjalan sendirian, Partai Golkar harus mendampingi. Ia juga menyampaikan pentingnya saling bahu-membahu dalam melakukan langkah-langkah proses hukum yang sedang berlangsung.

"Juga sekaligus memikirkan langkah-langkah yang bisa membesarkan partai. Dan partai ini bagaimana bisa kita nomor 1 sehingga program kerja harus terus dilakukan dan bekerja dinamis dan tidak terpengaruh dengan langkah hukum yang dilakukan Pak Setya Novanto," ungkap Nurdin.